DUKUNGAN WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) PADA BIDANG KESEHATAN DALAM PROGRAM REKONSTRUKSI IRAK PASCA INVASI TAHUN 2003-2008

Yulianti, Maya (2012) DUKUNGAN WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) PADA BIDANG KESEHATAN DALAM PROGRAM REKONSTRUKSI IRAK PASCA INVASI TAHUN 2003-2008. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of RESUME.pdf]
Preview
Text
RESUME.pdf

Download (17kB) | Preview

Abstract

Perkembangan dunia tidak lepas dari berbagai masalah. Salah satunya adalah
problematika kesehatan internasional. Masalah ini muncul bukan saja akibat
standarisasi hidup yang rendah ataupun pemahaman masyarakat dunia tentang
kesehatan yang terbatas, namun juga akibat konflik.
Pada tahun 2003 muncul masalah internasional yaitu kasus invasi Amerika
Serikat dan sekutunya ke Irak yang berakibat pada munculnya berbagai masalah
kesehatan di negara ini. Partisipasi WHO di Irak merupakan bagian menyelesaikan
berbagai persoalan pasca masalah kesehatan pasca konflik karena sampai dengan
tahun 2008 kondisi pemerintah Irak masih labil dan belum sepenuhnya mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang di negara ini.
Sejak terjadi tahun 2003 hingga berakhirnya invasi tahun 2008 muncul
berbagai masalah kesehatan di Irak adalah munculnya wabah penyakit yang berasal
dari lingkungan yang tidak higenis antara lain Kolera, Disentri, ISPA (Infeksi Seputar
Pernafasan Akut) dan TBC. Kemudian masalah bidang kesehatan lainnya adalah
munculnya wabah penyakit yang berasal dari kegagalan pencapaian standar
pelayanan kesehatan antara lain kasus gizi buruk, kegagalan perawatan luka sedang
dan berat, hingga kasus pelayanan depresi dan traumatik dalam jumlah yang besar.
Dalam menjalankan perannya pada bidang kesehatan di Irak WHO
menjalankan beberap pendekatan, yang pertama adalah fungsi informasi. Upaya ini diwujudkan dengan menyebarluaskan informasi tentang kesehatan, baik melalui
media cetak, pamflet ataupun media elektronik. Upaya ini dijalankan oleh WHO
untuk merubah sekaligus melibatkan masyarakat Irak sebagai ’agent of change’
perubahan yang nantinya akan menjadikan bidang kesehatan di negara ini dapat
berkembang lebih baik.
Tujuan utama mengenai implementasi fungsi informasi ini adalah untuk
membentuk kesadaran dari masyarakat Irak akan arti penting bidang kesehatan.
Promosi ini menekankan pada tercapainya hal-hal yang bersifat dasar, yaitu
kebersihan, pemenuhan gizi dan pertolongan pertama.
Kemudian peran yang kedua diwujudukan melalui fungsi operasional. Upaya
ini dijalankan WHO dengan membangun pelatihan masyarakat sipil, sukarelawan dan
pegawai pemerintah, serta melalui pembangunan infrastruktur di Irak. Fungsi
operasional dijalankan oleh WHO dengan tujuan untuk mendukung percepatan
normalisasi bidang kesehatan di Irak, setelah pasca invasi pemerintakan negara ini
mengalami kelumpuhan dan sampai tahun 2008 belum berhasil sepenuhnya dalam
membangun layanan kesehatan prima di negara ini. Disinilah partisipasi WHO
dijalanka untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah Irak, serta aktor-aktor
internasional lainnya.
Peran selanjutnya adalah supervisi perundang-undangan yang merupakan
bagian dari upaya WHO dalam membangun tata laksana rezim kesehatan di Irak
secara lebih baik. Beberapa entuk mengenai supervisi perundang-undangan adalah
penerapan program layana prima yang dijalankan pada beberapa wilayah di Irak.
Melalui sistem ini maka masyarakat Irak akan mendapatkan beberapa kemudahan,
diantaranya layanan pengobatan kunjungan dan lain-lainnya.
Kemudian peran WHO yang terakhir adalah promosi perundang-undangan
yang dijalankan WHO dalam mendukung penanganan masalah kesehatan di Irak.
Upaya ini ternyata dapat berhasil diterima oleh pemerintah Irak, dimana beberapa
masukan WHO akhirnya dapat diratifikasi sebagai undang-undang di negara ini.Dengan demikian maka dapat dibuktikan tentang peran WHO (World Health
Organization) dalam program penanganan rekonstruksi Irak pasca invasi tahun 2003
hingga 2008. melalui penelitian ini juga berhasil dicapai temuan akademik (learning
point) bahwa partisipasi WHO mampu menjadi salah satu tolok ukur kemajuan
penanganan masalah-masalah kesehatan dunia. Untuk itu, perlu sekiranya partisipasi
negara-negara dunia untuk mendukung kiprah WHO dan organisasi-organisasi
internasional dalam menjalankan operasionalnya, karena terdapat beberapa
kelebihan bagi WHO, yaitu terbebasnya dari kepentingan dan politik praktis, serta
seting organisasi yang melingkupi seluruh wilayah dunia.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: J Political Science > JZ International relations
Divisions: x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 23 Nov 2016 07:08
Last Modified: 23 Nov 2016 07:08
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9262

Actions (login required)

View Item View Item