ANALISIS PENILAIAN FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE)

WIBOWO, ANDRIA TRI (2013) ANALISIS PENILAIAN FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (99kB) | Preview

Abstract

Financial Distress seringkali dapat diartikan dalam tahap yang tepat dengan kebangkrutan yang ditandai dengan ketidakpastian profitabilitas pada masa yang akan datang. Model z-score merupakan salah satu model analisis multivariate yang diciptakan oleh Edward E. Altman untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Perusahaan harus dapat berpikir keras dalam meningkatkan dan mempertahankan pendapatan karena dengan adanya persaingan yang ketat, perusahaan bisa semakin berkembang, atau bangkrut. Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui tingkat kebangkrutan dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang Go Public pada tahun 2007 sampai 2011. Perusahaan tersebut adalah PT Bakrie Telecom Tbk, PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT XL Axiata Tbk. Tipe penelitian adalah penelitian deskriptif dengan populasi seluruh data keuangan kelima perusahaan dari awal berdiri sampai sekarang dan sampelnya adalah data keuangan dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Teknik sampling menggunakan purpose sampling. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 di mana menghitung terlebih dahulu Working Capital to Total Assets (X1), Retained Earnings to Total Assets (X2), Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets (X3), Book Value Equity to Book Value of Total Debt (X4), dan Sales to Total Assets (X5). Dari hasil perhitungan z-score kemudian dilakukan analisis yaitu apabila z > 2,90 maka perusahaan dinyatakan dalam keadaan sehat, apabila antara 1,20 dan 2,90 perusahaan dalam grey area, dan z < 1,20 perusahaan dalam potensial bangkrut. Dari data analisis z-score tersebut kemudian di analisis trend. Hasil dari analisis z-score hanya PT Telkom pada tahun 2007 saja yang ada dalam kondisi sehat selain itu yang lain dalam keadaan grey area dan potensial bangkrut. Bahkan PT Smartfren selalu dalam potensial bangkrut pada kelima tahun terakhir. Saran bagi perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai dari tiap-tiap variabel yaitu X1, X2, X3, X4, dan X5 serta bisa mempertahankan nilainya sehingga nilai dari z-score dapat meningkat dan perusahaan berada dalam kondisi sehat. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan khususnya mengenai analisis z-score pada industri Telekomunikasi yang ada di Indonesia.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 23 Nov 2016 02:59
Last Modified: 23 Nov 2016 02:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9221

Actions (login required)

View Item View Item