“Analisis portofolio optimal pada saham-saham indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode indeks tunggal periode tahun 2007-2011”

Aminullah, Muhammad Nur (2013) “Analisis portofolio optimal pada saham-saham indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode indeks tunggal periode tahun 2007-2011”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (100kB) | Preview

Abstract

Dalam melaksanakan kegiatan investasi, seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu tingkat pengembalian (return) dan juga risiko (risk) yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian. Kita perlu ingat bahwa semakin besar return, maka tingkat risikonya akan semakin besar pula. Para investor meminimalkan risiko yang mereka tanggung dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi, dengan kata lain mereka membentuk portofolio. Metode analisis model indeks tunggal dapat digunakan untuk menentukan saham-saham yang membentuk portofolio optimal serta proporsinya. BEJ membuat suatu indeks yang dikenal sebagai Indeks Liquid 45 (LQ-45). Indeks ini terdiri dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasinya adalah saham-saham yang masuk dalam daftar indeks LQ-45 selama periode pengamatan tahun 2007-2011 yaitu sebanyak 92 saham. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria yaitu saham yang selama periode pengamatan tahun 2007-2011 masuk dalam daftar indeks LQ-45 secara berturut-turut. Dari kriteria tersebut, didapat 18 saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi portofolio yang optimal dari saham-saham indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2011 dengan model indeks tunggal, sekaligus menentukan besarnya proporsi dana yang akan diinvestasikan untuk masing-masing saham pembentuk portofolio optimal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 saham yang menjadi sampel, terdapat 10 saham yang menjadi kandidat portofolio optimal dengan nilai cut-of-point sebesar 0,0220. Portofolio optimal dibentuk oleh saham yang mempunyai excess returns to beta (ERB) terbesar, yaitu saham BBCA = 0,0460 atau 4,60%, PTBA = 0,0360 atau 3,60%, ASII = 0,0336 atau 3,36%, UNTR = 0,0322 atau 3,22%, BUMI = 0,0303 atau 3,03%, SMCB = 0,0288 atau 2,88%, INDF = 0,0274 atau 2,74%, BBRI = 0,0263 atau 2,63%, BMRI = 0,0259 atau 2,59%, dan PGAS = 0,0237 atau 2,37%. Proporsi dana untuk masing-masing saham pembetuk portofolio optimal adalah sebesar BBCA = 52,73%, ASII = 26,64%, PTBA = 20,62%, UNTR = 18,78%, SMCB = 11,48%, INDF = 11,25%, BBRI = 10,20%, BMRI = 9,22%, BUMI = 8,07%, dan PGAS = 3,41%. Expected return portofolio sebesar E(Rp) = 0,0200 atau 2% per bulan dengan tingkat risiko sebesar (σp) = 0,0850 atau 8,5%.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 23 Nov 2016 02:52
Last Modified: 23 Nov 2016 02:52
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9220

Actions (login required)

View Item View Item