MAKNA BUSANA PENGANTIN CORAK PAES AGENG JANGAN MENIR GAYA YOGYAKARTA (Analisis Makna Simbolik Busana Pengantin Corak Paes Ageng Jangan Menir Gaya Yogyakarta)

Setiyaningrum, Endah (2012) MAKNA BUSANA PENGANTIN CORAK PAES AGENG JANGAN MENIR GAYA YOGYAKARTA (Analisis Makna Simbolik Busana Pengantin Corak Paes Ageng Jangan Menir Gaya Yogyakarta). Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (154kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “ Makna Busana Pengantin Corak Paes Ageng Jangan Menir” (Analisis Makna Simbolik Busana Pengantin Corak Paes Ageng Jangan Menir Gaya Yogyakarta). Penelitian ini untuk mengetahui makna dalam simbol-simbol yang digunakan dalam busana Paes Ageng Jangan Menir . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika. Semiotika itu sendiri adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam busana Paes Ageng Janga Menir dalam busana pernikahan Paes Ageng Jangan Menir Gaya Yogyakarta mempunyai makna yang tersirat yaitu idealisme perkawinan yang berhubungan dengan nasihat-nasihat dalam menjalankan kehidupan rumah tangga dan pesan-pesan kepada kedua pasangan pengantin agar dapat menjalankan fungsi dan peran masing-masing didalam keluarga yang dibangun secara bersama-sama. Makna religius dan magis dalam busana ini sangat tinggi, dimana budaya Hinduisme masuk dalam akulturasi budaya Jawa yang kemudian membentuk suatu hasil karya seni yang mempunyai kepercayaan religius yang sangat tingggi, namun semuanya tidak lepas ditujukan untuk Tuhan Yang Maha Esa. Kesimpulan dari penelitian ini simbol-simbol yang terdapat dalam busana Paes Ageng Jangan Menir Gaya Yogyakarta dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa manusia diwajibkan selalu dekat dengan Tuhan yang selalu menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya, serta selalu ingat bahwa manusia harus mengingat kodratnya sebagai manusia yang mempunyai fase kehidupan dari lahir, menikah dan mati semua sudah digariskan oleh Tuhan Present research titled “The Meaning of Paes Ageng Jangan Menir Motif on Wedding Dress” (Semiotic analysis on The Meaning of Paes Ageng Jangan Menir Motif, Yogyakarta Style, on Wedding Dress). Present research proposes for reveal the meaning in of symbols in draw on Paes Ageng Jangan Menir dress. This is qualitative research with semiotic analysis. Semiotic is analysis method for analysis Roland Barthes. Data were collected used observation, literature study, interview and documentation. Based on research results the Paes Ageng Jangan Menir Motif, Yogyakarta Style, has implicit meaning namely wedding idealism that related with advices for the bride and the groom in perform each other function and role in their family. The religious and magic meaning in this dress is noble, which Hindu’ value acculturate into Javanese culture and generate an art work with high religious trust; put before God the One. The conclusions that can be draw was symbols in the Paes Ageng Jangan Menir Motif, Yogyakarta Style has meaning humans obligate for eternally approaching God through obey His role and avoid His prohibition, and always remember their faith as human who growth within life stages from birth, having mate and death had wrote by God. Keyword : Paes ageng, Wedding, Javanese culture

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 21 Nov 2016 06:59
Last Modified: 21 Nov 2016 06:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9132

Actions (login required)

View Item View Item