‘’ ANALISIS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DALAM MENYESUAIKAN DIRI DENGAN BUDAYA YOGYAKARTA’’ SKRIPSI

Yoanita, Windy (2013) ‘’ ANALISIS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DALAM MENYESUAIKAN DIRI DENGAN BUDAYA YOGYAKARTA’’ SKRIPSI. Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK indonesia.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK indonesia.pdf

Download (26kB) | Preview

Abstract

Perbedaan latar belakang budaya yang berbeda antara Yogyakarta dan Nusa
Tenggara Timur menjadi faktor utama untuk melakukan proses adaptasi dalam
pengalaman komunikasi lintas budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mengetahui komunikasi lintas budaya mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT)
dalam menyesuaikan diri dengan budaya Yogyakarta. (2) mengetahui proses
adaptasi mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap budaya Yogyakarta.
(3) mengetahui perubahan sosial budaya bagi mahasiswa Nusa Tenggara Timur
(NTT) dengan budaya Yogyakarta. Dan menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan langkah-langkah analisis data sebagai berikut : (1) pengumpulan data
yaitu foto-foto dan wawancara. (2) Reduksi Data. (3) Penyajian Data. (4)
Kesimpulan. Teori yang digunakan yaitu teori adaptasi budaya, akomodasi serta
teori CMM (coordinated management of meaning) sebagai landasan teori yang
berkaitan dengan penelitian. Budaya merupakan pedoman bagi mahasiswa Nusa
Tenggara Timur (NTT) agar dapat mengatur serta menyesuaikan diri di
lingkungan yang berbeda latar belakang budaya. Adanya pengalaman lintas
budaya seperti gegar budaya yang dialami pada saat mahasiswa Nusa Tenggara
Timur (NTT) masuk ke dalam budaya Yogyakarta serta cara mengatasi gegar
budaya dengan siklus culture shock seperti tahap inkubasi atau bulan madu, tahap
krisis, tahap kesembuhan serta tahap penyesuaian kemudian proses adaptasi
seperti komunikasi dan bahasa, cara kebiasaan makan dan makanan, cara
berpakaian dan penampilan. Berbagai penyesuaian dilakukan mahasiswa Nusa
Tenggara Timur (NTT) untuk mendapatkan kenyamanan hidup karena status
sebagai mahasiswa dan tinggal sementara di Yogyakarta membuat mahasiswa
Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan perubahan sosial budaya yang berbeda.
Dari hasil penelitian dalam pergaulan dengan orang Yogya bahkan orang luar
Nusa Tenggara Timur (NTT), mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai
kurang bersosialisasi dan cenderung masih memiliki paham etnosentrisme. Oleh
karena itu kesadaran akan budaya harus ditingkatkan dengan menambah
pengalaman lintas budaya sehingga pengetahuan akan dua budaya yang berbeda
akan menimbulkan alkulturasi.
Kata kunci : Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT), Penyesuaian diri,
Perubahan sosial budaya
ABSTRACT
Different in cultural backgrounds between Yogyakarta and Nusa
Tenggara Timur, a major factor for adaptation process in the experience of cross
cultural communication. The purpose of this research is (1) To know how crosscultural
communication NTT colleger on self adjustment process into Yogyakarta
culture. (2) To know adapting process NTT colleger in Yogyakarta culture. (3) To
know sosio-cultural change for NTT colleger in Yogyakarta culture. This research
have used qualitative descriptive methode by using data analysis steps as follows:
(1) Data collection, such as photographs and interview. (2) Data reduction. (3)
Data presenting. (4) Conclusion. Theory that has been used is the theory of
cultural adaptation, accommodation and CMM (coordinate management of
meaning) theory as basics related to the research.Culture as guidance for Nusa
Tenggara Timur (NTT) colleger, to be able to adjust and adapted into society with
different backgrounds. The cross-cultural experience like culture shock such
experienced at the time of entry Nusa Tenggara Timur (NTT) colleger into the
Yogyakarta culture, and overcome in culture shock cycle like incubation,
honeymoon, crisis phase, recovery phase, self adjustment phase and then adaption
such as communication, language, dining etiquette, kind of food, dressing habit
and appearance.Various adjustments are made by Nusa Tenggara Timur (NTT)
colleger to get a life comforts as their status of being colleger and stay for a while
in Yogyakarta, make NTT colleger doing sosio-culture change. From the result of
research in association with the local society and the others different culture
community, Nusa Tenggara Timur (NTT) colleger considered less sociable and
tend to still have the ethnocentrism concept. Therefore, cultural awareness should
be increased by increasing the cross-cultural experience, so the knowledge of
different cultures will leads to acculturation system.
Keywords: Nusa Tenggara Timur (NTT) colleger, self adjustment, sosio-culture
change

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 18 Nov 2016 02:32
Last Modified: 18 Nov 2016 02:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9019

Actions (login required)

View Item View Item