PRAMUDITO, PROBO (2013) Perlawanan Kultural dan Hegemoni Kekuasaan ( Studi Kritis Perlawanan Kultural Komunitas Sepeda terhadap Hegemoni Kekuasaan Kebijakan Sego Segawe melalui Media Sosial ). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (94kB) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara demokrasi, berbagai aspirasi dapat diungkapkan
dengan jalur-jalurnya sendiri dan itu sudah menjadi bukti dalam pergolakan sejarah
Indonesia, hingga sampai sekarang. Akan tetapi pada hal ini sebuah kasus yang
tergolong cukup mencengangkan karena aksi perlawanannya tergolong unik. Yaitu
kasus penghapusan aktifitas sego segawe dilingkungan balaikota Yogyakarta dan
surat keputusan yang bernomor 645/57/SE/2012 itu menjelaskan bahwa aktifitas
bersepeda dilingkungan balaikota ditiadakan. Pada penelitian ini menggunakan teori
kritis dan teori hegemoni yang ada dalam perpektif teori kritis dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif. Paradigma ini memiliki ide suatu teori atas ketidakadilan
yang terjadi dibalik fenomena sosial. Teori kritis banyak diilhami oleh ajaran Marxis.
Dalam teori kritis, perilaku orang akan mengubah makna konteks yang terkandung
selanjutnya. Teori kritis bersifat aktif dalam menciptakan makna, bukan hanya
sekedar pasif menerima makna atas dasar perannya pada teori konflik. Paradigma
kritis menekankan pada ketidaksetaraan dan penekanan yang terjadi dalam kehidupan
sosial. Bukan hanya meneliti, tetapi juga mengkritik dan menjadikan keadaan lebih
setara. Ilmu sosial tidak sekedar memahami ketidakadilan dalam distribusi kekuasaan
dan sumber daya melainkan berupaya untuk membantu menciptakan kesamaan dan
emansipasi dalam kehidupan. Dengan meggunakan teori tersebut bisa disimpulkan
bahwa penggunaan unsur-unsur kreatif sangatlah bisa untuk menyampaikan asprasi
untuk bisa lebih didengar oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Dan itu sontak
membuat para aktivis sepeda Yogyakarta bergerak melakukan perlawanan dengan
sesuatu yang unik. Dengan menggunakan aksi yang sangat damai dan menggunakan
media sosial YouTube untuk mengedarkan ke masyarakat aksi protes tersebut. Bisa
dibilang juga bahwa hanya di Yogyakarta menyikapi permasalahan dengan senyuman
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 03:34 |
Last Modified: | 16 Nov 2016 03:34 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8852 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |