ANALISIS CEKUNGAN SEDIMEN BERDASARKAN VARIASI NILAI TAHANAN JENIS BATUAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELURIK DENGAN PEMODELAN 1 DIMENSI DAN 2 DIMENSI DI DAERAH MUNA, SULAWESI TENGGARA

KRISNAJI, KRISNAJI (2014) ANALISIS CEKUNGAN SEDIMEN BERDASARKAN VARIASI NILAI TAHANAN JENIS BATUAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELURIK DENGAN PEMODELAN 1 DIMENSI DAN 2 DIMENSI DI DAERAH MUNA, SULAWESI TENGGARA. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of abstrakx.pdf]
Preview
Text
abstrakx.pdf

Download (19kB) | Preview

Abstract

Bagian timur Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kondisi geologi yang
sangat kompleks, akibat bertemunya tiga lempeng yang menghasilkan sumberdaya
geologi yang beragam, termasuk didalamnya sumber daya alam minyak dan gas bumi
yang terakumulasi di sebuah cekungan sedimen. Salah satu cekungan sedimen
berpotensi yang terbentuk di wilayah tersebut adalah Cekungan Kendari-Muna-Buton,
Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dengan metode magnetotelurik (MT) yang
dapat menafsirkan kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai variasi tahanan jenis
batuan.
Pengukuran dilakukan di daerah Pulau Muna dengan total 13 titik pengukuran
yang ralatif terbentang dari selatan ke utara dengan panjang lintasan ± 37.800
meter.Dari hasil analisis pemodelan 1D dan 2D didapatkan 2 zona, zona pertama
memiliki variasi nilai tahanan jenis batuan rendah dengan nilai 4-512 Ωm yang terdapat
pada kedalaman hingga ± 3200 m dan memiliki litologi batuan sedimen. Zona kedua
memilki variasi nilai tahanan jenis batuan meninggi dengan nilai 4-8192 Ωm yang
terdapat pada kedalaman hingga ± 10.000 m dan memiliki litologi batuan sedimen dan
metamorf. Untuk potensi cekungan sedimen terdapat pada titik pengukuran MT01-
MT06 yang membentuk sinklin dan pada titik pengukuran MT06-MT11 yang membentuk
antiklin, kedua cekungan terdapat pada kedalaman ± 699 – 3200 m.
Kata kunci: Magnetotelurik, Tahanan Jenis Batuan, Cekungan Sedimen

The eastern Indonesia is an area that has a very complex geological conditions,
due to the convergence of the three plates that produce a variety of geological
resources, including natural resources of oil and gas that is accumulating in a
sedimentary basin. One of sedimentary basins formed in the region is the basin of
Kendari-Muna-Buton, Southeast Sulawesi. The study was conducted by Magnetotelluric
(MT) method which can interpret subsurface conditions based on the value of resistivity
variations in rock.
Measurements were in the area Muna with a total of 13 measurement points
are ralatif stretches from south to north with a path length of ±37,800 meters. From the
analysis of 1D and 2D modeling obtained two zones, the first zone has a variety of rock
types of low resistivity value with the value contained 4-512 Ωm at depths of up to ±
3200 m and has a sedimentary rock lithology. Both zones have the variation of the
resistivity of rock rises to the value contained 4-8192 Ωm at depths of up to ± 10,000 m
and has a sedimentary and metamorphic rock lithology. For potential sedimentary basins
are at the measurement point MT01-MT06 syncline that forms at the point of
measurement and MT06-MT11 are formed anticline, both basins are at a depth of ± 699-
3200 m.
Keywords: Magnetotelluric, Resistivity of Rock, Sedimen Basin

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > Q Science (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 09 Nov 2016 08:38
Last Modified: 09 Nov 2016 08:38
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8623

Actions (login required)

View Item View Item