ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN ISU PEMERASAN BUMN PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE BULAN NOVEMBER 2012

HAJRRACHMAN, HADID (2013) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN ISU PEMERASAN BUMN PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE BULAN NOVEMBER 2012. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (17kB) | Preview

Abstract

Pernyataan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tentang dugaan pemerasan yang dilakukan oknum anggota DPR terhadap BUMN menjadi kontroversi dimata masyarakat. Namun laporan Dahlan Iskan belum disertai bukti dan data yang akurat, hanya sekedar menyebut nama anggota DPR dan kronologi kejadian. Peristiwa ini dianggap penting oleh media massa, seperti Surat Kabar Harian Kompas. Semua berita yang diinformasikan kepada khalayak itu tidak apa adanya karena media massa melakukan konstruksi realitas media. Dalam konstruksi realitas media, media massa mengolah informasi yang akan disampaikan kepada khalayak menurut pandangan dan ideologi yang dianut dengan menggunakan bahasa. Penelitian ini menggunakan analisis framing untuk mengetahui bagaimana Surat Kabar Harian Kompas membingkai berita tentang isu pemerasan BUMN sehingga dapat diketahui bagaimana frame dan cara yang digunakan Surat Kabar Harian Kompas dalam penonjolan suatu peristiwa. Analisis framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah model framing dari Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model analisis framing ini dipakai untuk menjelaskan bagaimana cara menyusun fakta (sintaksis), bagaimana fakta dikisahkan (skrip) dan ditulis (tematik), kemudian bagaimana fakta tersebut ditekankan (retoris). Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa Surat Kabar Harian Kompas lebih mendukung dan mendorong untuk mengungkap kasus isu pemerasan yang diduga dilakukan oknum anggota DPR terhadap sejumlah BUMN. Kompas lebih terfokus pada Dahlan Iskan karena Dahlan merupakan kunci untuk mengungkapkan kebenaran kasus pemerasan ini. Kompas melakukan kritik secara halus agar tidak menyinggung kelompok lain. Hal itu sesuai dengan pedoman Surat Kabar Harian Kompas yaitu teguh dalam persoalan, lentur dalam cara (fortiter in re suaviter in modo). Untuk melakukan penonjolan mengenai suatu peristiwa, Kompas melakukan pemilihan kata yang akan digunakan dalam menyusun berita dan menggunakan istilah untuk mendukung berita yang dibuat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 08 Nov 2016 03:57
Last Modified: 08 Nov 2016 03:57
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8526

Actions (login required)

View Item View Item