Pola Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Masyarakat Asli Yogyakarta (Studi Deskriptif Pola Komunikasi pada Mahasiswa Nusa Tenggara Timur dengan Masyarakat Asli di Sekitar Asrama Mahasiswa Kupang di Yogyakarta)

Simanjuntak, Steffi Stephani M (2014) Pola Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Masyarakat Asli Yogyakarta (Studi Deskriptif Pola Komunikasi pada Mahasiswa Nusa Tenggara Timur dengan Masyarakat Asli di Sekitar Asrama Mahasiswa Kupang di Yogyakarta). Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (56kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah kesadaran untuk mempelajari budaya Indonesia yang beragam dan menarik untuk dipelajari, peneliti memilih mahasiswa Nusa Tenggara Timur yang sedang menyelesaikan perkuliahan di kota Yogyakarta sebagai objek penelitian. Dalam berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan kerap kali menemukan masalah atau hambatan-hambatan yang tidak diharapkan sebelumnya. Misalnya saja dalam penggunaan bahasa, lambang-lambang, nilai atau norma masyarakat, dan lain sebagainya. Padahal syarat terjalinnya hubungan itu tentu saja harus ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antar satu dengan lainnya. Berbagai pendatang dengan suku yang berbeda mendominasi kota Yogyakarta. Pendatang yang tinggal dalam jangka waktu yang lama akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat asli Yogyakarta. Dengan adanya latar belakang kebudayaan yang berbeda maka dari itulah dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi masyarakat pendatang dalam memahami dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisa deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan fenomena yang diteliti. Hasil penelitian Pola Komunikasi Mahasiswa Antarbudaya Nusa Tenggara Timur (NTT), Kupang dengan masyarakat asli Yogyakarta adalah bahwa terdapat perbedaan pola budaya antara mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di asrama pelajar ”Pa Radja” dengan masyarakat asli Yogyakarta. Mahasiswa NTT memiliki karakteristik budaya yang pasif di asrama dimana budaya ini memiliki karakteristik yang ditandai dengan kesadaran bersosialisasi yang terbatas juga kurang mampu memberikan opininya saat bersosialisasi dalam suatu kegiatan tertentu dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan masyarakat asli Yogyakarta yang tinggal di sekitar lingkungan asrama sering berperan aktif dalam kegiatan bermasyarakat dimana ditandai dengan kesadaran bersosialisasi yang tinggi. Selain itu masyarakat peka terhadap lingkungan sekitar seperti masalah-masalah atau isu-isu mengenai kehidupan yang ada di sekitar lingkungannya. Mereka berperan penting di dalam sebuah lingkungan untuk membuat suatu kebijakan atau aturan dan berpatisipasi aktif dalam proses berlangsungnya kehidupan bersosialisasi. Tetapi karena adanya komunikasi dua arah antara mahasiswa dan masyarakat berdasarkan pada waktu, situasi, kondisi yang saling tahu dan hanya tegur sapa saja maka terjadilah proses komunikasi yang dinamis karena tercapainya pemahaman, pengertian, dan dipelajarinya kebudayaan baru dalam proses adaptasi. ii ABSTRACT The background of this research is to study the awareness of Indonesian culture is diverse and interesting to learn, the researchers chose NTT students who are completing the course in the city of Yogyakarta as the research object. In communicating with the context of cultural diversity often find problems or obstacles that are not expected before. For example, in the use of language, symbols, values or norms of society, and so forth. Though the relations terms of course there should be mutual understanding and the exchange of information or meaning to one another . Various entrants with different tribes dominate the city of Yogyakarta . Immigrants who live in the long term will interact and socialize with the native peoples of Yogyakarta. With the background of the different cultures that can lead to misunderstandings for migrant communities in understanding and adjusting to the culture in Yogyakarta . The method used in this research is to use the method of descriptive analysis , the research conducted with the purpose of depicting or describing objects and phenomena under study. Students research results Intercultural Communication Patterns of East Nusa Tenggara ( NTT ) , Kupang with indigenous people of Yogyakarta is that there are different patterns of culture between students of East Nusa Tenggara ( NTT ) who lived in the student dorms " Pa Radja " with indigenous people of Yogyakarta . Students NTT has a passive cultural characteristics in the dorm where this culture has a characteristic that is characterized by limited social consciousness are also less able to give his opinion when socializing in a particular activity with the surrounding environment. While the indigenous peoples who live in Yogyakarta around the halls of residence are often actively involved in social activities which is characterized by high social awareness. Additionally citizen sensitive to the surrounding environment such as the problems or issues regarding the life that exists around the environment. They play an important role in an environment to create a policy or rule and participate actively in the ongoing process of social life. But because of the two-way communication between the students and the community based on time, situation, condition know each other and just greeting then there was a dynamic communication process for the achievement of comprehension, understanding, and learned a new culture in the process of adaptation.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Humanities
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 04 Nov 2016 04:00
Last Modified: 04 Nov 2016 04:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8393

Actions (login required)

View Item View Item