PERAN WANGARI MAATHAI DALAM PENYELAMATAN LINGKUNGAN HIDUP DI KENYA MELALUI GERAKAN SABUK HIJAU (GREEN BELT MOVEMENT) 2004-2012

HANANTO, WANAN DWI (2013) PERAN WANGARI MAATHAI DALAM PENYELAMATAN LINGKUNGAN HIDUP DI KENYA MELALUI GERAKAN SABUK HIJAU (GREEN BELT MOVEMENT) 2004-2012. Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak - Wanan Dwi Hananto (151060210).pdf

Download (175kB) | Preview

Abstract

Kenya adalah sebuah negara yang kondisi hutannya telah rusak parah dengan adanya pembukaan kawasan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan sepanjang waktu yang mengakibatkan erosi. Penggundulan dan erosi tanah yang disebabkan tekanan pertumbuhan penduduk telah menciptakan peningkatan permintaan untuk produksi makanan dan kebutuhan akan kayu bakar. Kenya menghadapi masalah lingkungan yang serius yang saling terkait, termasuk deforestasi, erosi tanah, penggurunan, kekurangan air, dan penurunan kualitas air, perburuan liar, dan polusi industri domestik. Sumber daya air mengalami pencemaran akibat penggunanaan bahan kimia pertanian, limbah perkotaan, dan industri. Ketergantungan ekonomi pada pertanian tadah hujan dan sektor pariwisata yang belum tergarap dengan baik rentan terhadap keterpurukan perekonomian negara. Dr. Maathai menjadi wanita asal Afrika pertama yang dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel untuk kontribusinya dalam bidang pembangunan berkelanjutan, demokrasi, dan perdamaian. Berawal dari gerakan menanam pohon di belakang rumahnya pada 5 Juni 1977, berbarengan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Gerakan menanam pohon ini menjadi gerakan yang dengan cepat menyebar luas dan ikuti oleh banyak warga Kenya. Green Belt Movement (GBM), merupakan lembaga non pemerintah berbasis akar rumput yang memobilisasi perempuan desa untuk menanam pohon. Inti gerakan ini adalah penyadaran masyarakat, terutama perempuan di pedesaan, mengenai pentingnya hutan bagi perekonomian dan hidup mereka. Dampaknya, laju deforestasi berkurang. Ketersediaan kayu bakar untuk para ibu dan jaminan sumber penghasilan keluarga pun lebih tercukupi, dan lebih dari 51 juta pohon telah berhasil ditanam di seluruh Kenya. Kata Kunci: Kenya, Wangari Maathai, Peran Perempuan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 31 Oct 2016 04:44
Last Modified: 31 Oct 2016 04:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8180

Actions (login required)

View Item View Item