KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TAMBANG BAWAH TANAH DOZ DI PT. FREEPORT INDONESIA

TENAU, RONALDO (2011) KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TAMBANG BAWAH TANAH DOZ DI PT. FREEPORT INDONESIA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abs.pdf

Download (28kB) | Preview

Abstract

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan tembaga dan emas. PT Freeport Indonesia beroperasi dan melakukan kegiatan penambangan di wilayah Tembagapura kabupaten Mimika propinsi Papua bagian barat Indonesia. Kegiatan penambangan dilakukan secara tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Salah satu tambang bawah tanah yang ada ialah tambang bawah tanah DOZ. Kecelakaan kerja yang terjadi pada tambang bawah tanah DOZ tahun 2007 adalah sebanyak 35 kasus untuk korban manusia dan 67 kasus untuk kerusakan alat, tahun 2008 sebanyak 22 kasus terjadi untuk korban manusia dan 92 kasus untuk kerusakan alat, serta tahun 2009 (Januari-Maret) jumlah kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 4 kasus untuk korban manusia dan 13 kasus kerusakan alat. Nilai FR kecelakaan dengan korban manusia 2007 - Maret 2009 berturut-turut adalah 4,60, 2.83 dan 0.52. Nilai FR kerusakan peralatan 2007 - Maret 2009 berturut-turut adalah 8.82, 11.82 dan 1.67. Nilai SR kecelakaan dengan korban manusia 2007 - Maret 2009 berturut-turut adalah 16.98, 5.4 dan 3.47. Program pencegahan kecelakaan yang dilakukan Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan antara lain dengan melakukan safety meeting dan penyuluhan (konseling) tentang K3 bagi karyawan, memberi sanksi kepada karyawan yang terbukti melanggar aturan standar yang berlaku dalam pekerjaannya, mereview (meninjau) kembali prosedur standar operasional yang berlaku dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan, dan melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action) yang diperlukan untuk mengatasi kondisi tidak aman yang terjadi di areal penambangan. Penyakit akibat kerja (PAK) yang diderita oleh para karyawan dari tahun 2005 hingga bulan Maret 2009 meliputi 2 jenis penyakit yaitu Gangguan Pendengaran sebanyak 28 kasus dan Pneumoconiosis sebanyak 1 kasus. Penyebab utama terjadinya penyakit akibat kerja adalah faktor bahaya lingkungan kerja pada tambang DOZ di PT. Freeport Indonesia yang meliputi tiga faktor utama, yakni Debu, Kebisingan, dan Diesel Particulate Matters (DPM). Usaha untuk mengurangi terjadinya PAK antara lain pemberian APD, menghilangkan debu dari sumbernya dengan penyemprotan, pengendalian kebisingan secara administrasi dan secara teknis serta pengendalian DPM dengan program pengukuran tingkat DPM, uji emisi kendaraan tambang, serta memperbaiki dan memelihara mesin/peralatan bertenaga diesel dan ventilasi secara berkala. Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada tambang bawah tanah DOZ disebabkan oleh dua faktor utama yakni Tindakan Tidak Aman yang dilakukan oleh pekerja di tambang bawah tanah DOZ dan Kondisi Tidak Aman yang terdapat pada tambang bawah tanah DOZ. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) adalah faktor yang paling banyak menyebabkan kecelakaan kerja di tambang bawah tanah DOZ. Program-program kerja yang dilaksanakan oleh Departemen K3 lebih terfokus pada penanganan masalah-masalah seputar keselamatan kerja, sedangkan masalah-masalah kesehatan kerja terutama penyakit akibat kerja serta lingkungan kurang mendapat perhatian yang serius oleh pihak manajemen Departemen K3.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 24 Oct 2016 04:12
Last Modified: 24 Oct 2016 04:12
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7925

Actions (login required)

View Item View Item