Krisnintyas, Nastasya Gasbela (2015) PENTAD ANALYSIS FILM “GENDING SRIWIJAYA” KARYA HANUNG BRAMANTYO (STUDI DRAMATISME). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK SKRIPSI PENTAD ANALYSIS FILM GENDING SRIWIJAYA.pdf Download (141kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana panggung drama
mengenai kekuasaan dan tahta pada film Gending Sriwijaya karya Hanung
Bramantyo. Penelitian ini menggunakan teori dramatisme Kenneth Burke dan
metode analisis yang digunakan adalah pentad analysis yang melihat hubungan
antara scene, act, agent, agency dan purpose. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa film Gending Sriwijaya memiliki enam panggung drama (scene) dimana
kekuasaan dan tahta dipandang dan diperebutkan. Pertama, Aksi perampokan oleh
kelompok yang dipimpin Ki Goblek yang memperlihatkan perbedaan tujuan dan
pandangan aksi yang dilakukan. Kedua, Penyimpangan adat dalam memiih
penerus raja yang menunjukkan perbedaan pemikiran dan pandangan terhadap
penentuan untuk menjadi calon raja berikutnya. Ketiga, Situasi Pembunuhan
Mahawangsa Dapunta Hyang dan fitnah kepada Purnama Kelana yang
memperlihatkan pihak yang pro dan kontra terhadap keputusan Mahawangsa
Dapunta Hyang serta pihak yang dikorbankan atas situasi yang terjadi. Keempat,
Pemberontakan Purnama Kelana dan Kelompok Ki Goblek yang menunjukkan
usaha pihak tertentu untuk menghentikan Awang Kencana dan meraih tujuannya
masing-masing. Kelima, Pengkhianatan Srudija dan Taru Hitam yang
menggambarkan pihak-pihak yang ingin menempuh dan memperoleh jalannya
sendiri dan juga pihak yang sesungguhnya hanya memanfaatkan pihak lain demi
memperoleh tujuan. Keenam, situasi penyerangan Kedatuan yang
menggambarkan pertikaian saudara antara Purnama Kelana dan Awang Kencana.
Hasilnya, Purnama Kelana dinobatkan sebagai raja sebagai satu-satunya penerus
yang dimiliki Kedatuan Bukit Jerai setelah pertikaian yang terjadi menewaskan
Awang Kencana yang merupakan raja sebelumnya.
Kata Kunci: Pentad Analysis, Gending Sriwijaya, Dramatisme
ABSTRACT
This study aims to determine how the stage drama about the power and
the throne in the film Gending Sriwijaya Hanung Bramantyo. This study uses the
theory Dramatism Kenneth Burke and analytical methods used are pentad
analysis that looked at the relationship between scenes, act, agent, agency and
purpose. The results showed that the film Gending Sriwijaya has six stage plays
(scene) in which the power and the throne was seen and contested. First, Action
robbery by a group led by Ki Goblek showing different goals and views of the
action taken. Second, deviations customary in the king's successor make your
choice that shows the differences of thought and views of the determination to
become a candidate for the next king. Third, the situation Murder Mahawangsa
Dapunta Hyang and slander to Purnama Kelana that shows the pros and cons of
the decision Mahawangsa Dapunta Hyang and parties are sacrificed on the
situation. Fourth, Rebellion Ki Goblek’s robbery group that show certain parties
attempt to stop Awang Kencana and achieve their stated objectives. Fifth,
Betrayal Srudija and Taru Hitam which describes the parties that want to pursue
and obtain his own way and also those who really only utilize the other party in
order to obtain the goal. Sixth, a situation that illustrates the assault Kedatuan
dispute between Purnama Kelana and Awang Kencana. As a result, Purnama
Kelana crowned as king as the sole successor possessed Kedatuan Bukit Jerai
after clashes that occurred killed Awang Kencana which is the previous king.
Key Word: Pentad Analysis, Gending Sriwijaya, Dramatism
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Art |
Depositing User: | Ratna Sufiatin |
Date Deposited: | 18 Oct 2016 07:29 |
Last Modified: | 18 Oct 2016 07:29 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7784 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |