KERJASAMA INDONESIA DAN AUSTRALIA DALAM MENANGGAPI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (STUDI KASUS INDONESIA-AUSTRALIA FOREST CARBON PARTNERSHIP)

WIDOWATI, NIMAS AYU (2014) KERJASAMA INDONESIA DAN AUSTRALIA DALAM MENANGGAPI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (STUDI KASUS INDONESIA-AUSTRALIA FOREST CARBON PARTNERSHIP). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (80kB) | Preview

Abstract

Isu lingkungan yang selama ini dianggap tidak terlalu penting dan dominan ternyata mampu membuat sebagian besar negara di dunia ikut ambil bagian dalam proses negosiasinya. Terjadinya perubahan iklim mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya dalam rangka menangani dan mengurangi dampak pemanasan global. Untuk pertama kalinya isu lingkungan hidup dibicarakan secara global oleh masyarakat internasional dalam Konferensi Lingkungan Hidup Dunia pada tahun 1972 di Stockholm, Swedia. Sejak saat itulah permasalahan lingkungan hidup mulai benar-benar mengemuka menjadi sebuah isu global melalui berbagai arena dan agenda pembicaraan internasional. Indonesia dan Australia telah berkomitmen dalam menjalankan progam REDD tersebut dengan bekerjasama untuk mendukung kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim. Kerjasama IAFCP (Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership) merupakan program kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam penanganan perubahan iklim global yang didasarkan pada kesepakatan kerjasama yang ditandatangani oleh Presiden RI dan Perdana Menteri Australia pada 13 Juni 2008 dengan jangka waktu 2008 sampai dengan 2012. Kerjasama antara kedua Negara ini pada perkembangannya menghasilkan beberapa program untuk mengatasi perubahan iklim yaitu program KFCP, IAFSCP, INCAS, FRIS dan INDOFIRE. KFCP (Kalimantan Forest Carbon Partnership) sendiri adalah program menanggulangi kerusakan hutan di wilayah Kalimantan, sedangkan dalam perkembangannya KFCP berkembang ke Sumatera dan menghasilkan program baru yaitu IAFSCP (Indonesia Australia Forest Sumatera Carbon Partnership). Kerjasama tersebut dalam perkembangannya juga telah menghasialkan suatu program – program baru untuk mempermudah jalannya program di wilayah Kalimantan dan Sumatera. INCAS (Indonesia Carbon Accounting System) adalah program dimana mempermudah jalanya pekerjaan lewat menghitung ambang batas karbon yang dihasilkan oleh lahan gambut. FRIS adalah suatu program yang berorientasi melalui penghitungan tanah atau kesuburan tanah sehingga dapat di ketahui jenis apa saja tanaman yang cocok di Tanami. INDOFIRE adalah suatu program pemantau kebakaran hutan melalui sistem pendeteksi kebakaran hutan melalui sistem satelit. Perkembangan kerjasama ini telah menghasilkan suatu win – win solution antara kedua Negara dimana Australia mendapatkan tempat yaitu hutan yang luas yang dapat di aplikasikan menjadi tempat untuk menjalankan kerjasama sebagai mana yang tercantum dalam perjanjian protocol kyoto sedangkan Indonesia mendapatkan bantuan dana dan juga transfer teknolgi dari Australia.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 14 Oct 2016 06:20
Last Modified: 14 Oct 2016 06:20
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7688

Actions (login required)

View Item View Item