FATHONAH, ANNA (2013) KEBIJAKAN MICHAEL SATA TERHADAP CINA PASCA TERPILIH SEBAGAI PRESIDEN ZAMBIA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (129kB) | Preview |
Abstract
Hubungan Zambia-Cina telah dimulai pada dekade 1940-an, yang mana pada masa itu Cina tengah berupaya untuk mengikis ideologi imperialisme di kawasan sub-sahara. Hubungan Zambia dan Cina terus terjalin dengan baik. Sampai pada saat Michael Sata mengusung isu sentimen anti Cina pada masa kampenye pemilunya, karena terdapat kecelakaan kerja di perusahaan tambang tembaga milik Cina yang menewaskan 51 pekerja Zambia. Namun setelah terpilih menjadi Presiden Zambia pada pemilu 2011, Michael Sata tetap menjalin hubungan yang dekat dengan Cina. Perubahan sikap Michael Sata ini dipengaruhi oleh 2 faktor, sesuai dengan teori pembuatan keputusan Snyder, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kondisi politik, ekonomi, dan sosial Zambia. Sedangkan faktor eksternal faktor peningkatan kekuatan ekonomi, politik, dan keamanan militer Cina di dunia internasional. Khususnya lagi, Michael Sata yang telah mengkritisi Cina dan beranggapan hubungan Zambia dan Cina hanyalah digunakan Cina untuk mengeksploitasi sumbe tambang tembaga yang dimiliki Zambia pada saat belum menjabat menjadi Presiden Zambia. Namun, setelah menjadi Presiden Michael Sata tetap menjalin hubungan yang baik dengan Cina, karena walau bagaimanpun Zambia masih membutuhkan bantuan Cina untuk memajukan negaranya. Michael Sata yang seorang presiden rela untuk menjilat ludahnya sendiri hanya demi kebaikan negaranya Zambia.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | J Political Science > JZ International relations |
| Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
| Depositing User: | Eko Suprapti |
| Date Deposited: | 14 Oct 2016 03:01 |
| Last Modified: | 14 Oct 2016 03:01 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7670 |
Actions (login required)
 |
View Item |