STUDI RANCANGAN GEOMETRI LERENG BATUAN LUNAK YANG TERPENGARUH AIR DI PT. BERAU BARA ABADI KECAMATAN SEGAH KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

SATRIO, AJI BUDI (2013) STUDI RANCANGAN GEOMETRI LERENG BATUAN LUNAK YANG TERPENGARUH AIR DI PT. BERAU BARA ABADI KECAMATAN SEGAH KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (11kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN
PT. Berau Bara Abadi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang
terletak di Kampung Gunung Sari Kecamatan Segah Kabupaten Berau Propinsi
Kalimantan Timur. Dalam perencanaan penambangan endapan batubara perlu
dilakukan analisis kestabilan lereng. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan
penambangan, seperti penggalian pada suatu massa batuan akan menyebabkan
terjadinya perubahan distribusi tegangan pada lereng tersebut yang mengakibatkan
terganggunya kestabilan lereng dan pada akhirnya dapat menyebabkan rayapan
bahkan lereng longsor. Oleh karena itu, PT. Berau Bara Abadi mengadakan
penyelidikan geoteknik di empat lubang bor, yaitu GT 01, GT 02, GT 03 dan GT
04. Dari setiap lubang bor tersebut akan diambil beberapa conto batuan yang akan
diuji sifat fisik dan mekanik batuan di laboratorium. Dari hasil uji laboratorium
tersebut diperoleh karakteristik dari massa batuan yang kemudian akan digunakan
sebagai masukan dalam perancangan lereng. Untuk variasi material pembentuk
lereng mengikuti litologi. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng
metode elemen hingga dengan menggunakan bantuan Metode Elemen Hingga.
Nilai Strength Reduction Factor (SRF) minimum yang direkomendasikan untuk
lereng keseluruhan SRF >1,20.
Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kemungkinan longsor
yang akan terjadi pada daerah penelitian dengan memanfaatkan kontur regangan
dari hasil analisis dengan metode elemen hingga disamping itu juga dipengaruhi
oleh nilai kuat tekan batuan. Menurut Bieniawski, (1973), tanah adalah suatu
material bentukan alam yang memiliki kuat tekan kurang dari 1 MPa, dan
menurut Johnstone, (1991) Batuan lunak adalah suatu material yang memiliki
kuat tekan antara 0,25MPa – 25MPa Longsor busur dapat terjadi pada tanah atau
batuan lunak. Parameter sifat fisik dan sifat mekanik yang digunakan dalam
perancangan lereng keseluruhan adalah hasil pengujian di laboratorium mekanika
batuan dan mekanika tanah. Kriteria keruntuhan yang digunakan adalah kriteria
Mohr-Coulomb.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan, bahwa rekomendasi untuk geometri
lereng penambangan yaitu lebar berm 5 m, tinggi 5 m dengan sudut kemiringan
45
0
. Geometri lereng keseluruhan untuk Penampang A-A’ dengan tinggi 51,13 m
dan sudut kemiringan sebesar 31
o
, untuk lereng Penampang E-E’ dengan tinggi
66,61m dan sudut kemiringan sebesar 29
o
. Potensi longsor yang mungkin terjadi
di daerah penelitian adalah longsor busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kestabilan lereng adalah geometri lereng, dan tinggi muka air tanah.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Stabilisasi lereng dengan
menggunakan teknik Water Control yaitu dengan cara pengendalian air
permukaan dan pengendalian air tanah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Ratna Sufiatin
Date Deposited: 11 Oct 2016 04:06
Last Modified: 11 Oct 2016 04:06
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7518

Actions (login required)

View Item View Item