POLA KOMUNIKASI MEWARISKAN NILAI BUDAYA BATAK TOBA DALAM KELUARGA ( Studi Kasus Masyarakat Batak Toba Perantauan di Yogyakarta)

SIHOMBING, EBEN MANIHAR (2015) POLA KOMUNIKASI MEWARISKAN NILAI BUDAYA BATAK TOBA DALAM KELUARGA ( Studi Kasus Masyarakat Batak Toba Perantauan di Yogyakarta). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK skripsi.pdf

Download (15kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi dan cara yang dipergunakan oleh keluarga Batak Toba di kota Yogyakarta dalam mewariskan nilai-nilai kebudayaan Batak Toba. Hal ini didasari oleh bagaimana sebuah kebudayaan dapat tetap terjaga kelestariannya dalam sebuah keluarga, mengingat keluarga yang berasal dari sebuah kebudayaan teesebut merantau keluar daerah yang sudah pasti berbeda kebudayaan dengan kebudayaan asal mereka. Dalam penelitian ini orang tua memiliki peran penting dalam mempertahankan eksistensi sebuah kebudayaan. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini iatah teori interaksionisme simbolik yang dipaparkan oleh William James, Charles Horton Cooley, John Deway, dan George Herber Mead, dan teori identitas sosial yang dipopulerkan oleh Billing. Jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui pola komunikasi dalam mewariskan nilai budaya Batak Toba di keluarga adalah deskriptif eksplanatoris penelitian ini memaparkan situasi atau peristiwa.Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka dari keluarga Batak Toba yang tinggal di kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, pewarisan nilai-nilai Budaya Batak Toba dapat melihat dari beberapa aspek yaitu (1)komunikasi dan Bahasa, (2) Makanan dan masakan, (3) Pakaian, (4) Sistem kekerabatan, (5) Rasa diri dan mental belajar, (6) Kepercayaan dan sikap, (7) Nilai-nilai budaya. Sebagai masyarakat pendatang dalam sebuah daerah dapat dipastikan terjadinya interaksi dengan warga lokal, dan demi tercapainya kehidupan bermasyarakat yang harmonis masyarakat pendatang diharapkan juga ikut terlibat dan peduli dengan kebudayaan masyarakat sekitar namun tanpa meninggalkan kebudayaan asal dari pendatang tersebut. Anak dalam keluarga Batak Toba yang berada di Yogyakarta tentu belum mengetahui akan kebudayaan yang dibawakan oleh orangtua mereka dan disinilah orangtua memiliki peran yang besar dalam mengkomunikaskan sebuah kebudayaan asal mereka. Dalam penelitian ini terlihat ada kecenderungan mengalami asimilasi dari budaya Batak Toba dan budaya Jawa karena faktor lingkungan dimana keluarga tersebut tinggal. Kata Kunci : Pola komunikasi, Mewariskan,Budaya, Batak Toba, Keluarga, Masyarakat Yogyakarta ABSTRACT This research was aimed to know communication pattern and the way used by Batak Toba family in Yogyakarta city that inherited Batak Toba cultural values. This was based on how a culture could be kept its sustainability in a family, considering that family derived from a culture in which they go out of the region that certainly had a different culture with their original culture. In this research, parents played important roles in maintaining a culture existence. Theory used in this research was a symbolic interactionism presented by William James, Charles Horton Cooley, John Deway, and George Herber Mead and social identity theory popularized by Billing. The research style used to know communication pattern in inheriting Batak Toba cultural values in a family was descriptive explanatory by presenting situation or event. Data gathering technique was conducted by interview, observation and literature study from Batak Toba family who lives in Yogyakarta city. Based on the research results, Batak Toba cultural values inheritance could be viewed from some aspects namely: (1) communication and language, (2) foods and dishes, (3) clothes, (4) relatives system, (5) self notion and learning mental, (6) trust and attitude, (7) cultural values. As a comer community in a region, it could be ascertained interaction event with local people and to achieve a harmony community life, the comer community was expected to get involved and take notice of surroundings community culture without leaving original culture from the comer. Children in Batak Toba family who lived in Yogyakarta certainly had not known cultures carried by their parents and here parents played big roles in communicating their original culture. In this research seen a trend to assimilate from Batak Toba and Javanese cultures due to environmental factor in which the family lived. Keywords: communication pattern, inheriting, culture, Batak Toba, family, Yogyakarta community

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 06 Oct 2016 02:07
Last Modified: 06 Oct 2016 02:07
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7358

Actions (login required)

View Item View Item