RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG BATU ANDESIT DI DAERAH GUNUNG REGO OLEH CV. HANDIKA KARYA KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO

KARTIKASARI, CANDRA (2016) RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG BATU ANDESIT DI DAERAH GUNUNG REGO OLEH CV. HANDIKA KARYA KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1.cover & pengesahan.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3.ringkasan.pdf

Download (82kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.daftar isi.pdf

Download (95kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN CV. Handika Karya sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan ingin memanfaatkan potensi lokal, khususnya potensi batu Andesit di Daerah Kulon Progo. Dalam proses penambangan batu Andesit CV. Handika Karya menggunakan sistem kuari. Sistem penambangan dengan tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca setempat, terutama curah hujan. Pada saat kondisi cuaca ekstrim berupa adanya curah hujan yang tinggi maka air hujan yang jatuh dapat menggenang di area penambangan dan mengalir ke jalan tambang serta ke daerah sekitar tambang yang letaknya lebih rendah. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan sistem penyaliran tambang yang memadai dan disesuaikan dengan metode penambangannya, agar operasi penambangan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan analisis data curah hujan tahun 2004 – 2013, diperoleh curah hujan rencana 110,025 mm/hari, intensitas curah hujan 38,143 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83 %. Luas daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi 3 daerah tangkapan hujan (DTH), sebagai berikut : DTH I = 0,0236 Km², DTH II = 0,0085 Km² dan DTH III = 0,0113 Km². Debit air limpasan pada setiap daerah tangkapan hujan sebagai berikut: DTH I = 0,226 m³/detik, DTH II = 0,072m³/detik dan DTH III = 0,096 m³/detik. Perlu dibuat saluran terbuka untuk mengalirkan air hujan yang masuk ke area penambangan dan mengalirkan air limpasan agar tidak masuk ke jalan tambang serta disposal. Terdapat 3 saluran terbuka dengan dimensi masing-masing : Saluran terbuka 1 : b = 1,10 m; B = 0,60 m; d = 0,60 m; h = 0,50 m; a = 0,70 m Saluran terbuka 2 : b = 0,70 m; B = 0,40 m; d = 0,40 m; h = 0,30 m; a = 0,50 m Saluran terbuka 3 : b = 0,80 m; B = 0,40 m; d = 0,40 m; h = 0,40 m; a = 0,50 m Disamping itu, terdapat satu gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air tambang dari saluran terbuka 2 yang memotong jalan angkut. Penampang Gorong-gorong berbentuk lingkaran terbuat dari beton dengan diameter 0,40 m. Air dari saluran terbuka 1 sebelum dialirkan ke sungai dijernihkan terlebih dahulu pada kolam pengendapan. Kolam pengendapan dirancang terdiri dari 3 kompartmen dengan luas masing-masing 80 m2 serta volume 736 m3. Pembersihan (pengerukan) endapan pada kolam pengendapan harus dilakukan setiap 8 bulan sekali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TG Bridge engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 27 Sep 2016 04:35
Last Modified: 27 Sep 2016 04:35
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6797

Actions (login required)

View Item View Item