KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM POLITIK DI KUBA

Putra, Anggelina Deviyuni David (2015) KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM POLITIK DI KUBA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (66kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kuba merupakan negara yang memiliki tingkat keterlibatan perempuan dalam dunia politik ke-3 di dunia, bahkan melebihi negara-negara di bagian Amerika Utara, seperti Amerika Serikat. Pada Desember 2011, pada tingkatan legislator, keterlibatan perempuan Kuba di Majelis Nasional mencapai 45,2%, dibandingkan dengan Amerika Serikat, negara yang dianggap paling demokratis, hanya menempati urutan ke-78, dengan tingkat legislator perempuan di parlemen hanya 16,8% di Lower Chamber dan 17% di Senat. Dalam hal keterlibatan perempuan di parlemen, terdapat perhitungan bahwa satu dari lima kursi atau anggota parlemen di dunia adalah perempuan. Hanya di negara-negara yang sosialis, yang di dalamnya ada proses transformasi sosial yang radikal, tingkat partisipasi perempuan berjalan beriringan dengan perbaikan kualitas pembangunan manusia. Pada tahun 1970 Kuba menjadi negara pertama yang menandatangani dan yang kedua untuk meratifikasi Committee on the Elimination of Discrimination Against Women (CEDAW) atau Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Ini membuktikan bahwa pemerintah negara Kuba memperhatikan hak-hak dari penduduk perempuannya. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) adalah suatu instrumen standar internasional yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1979 dan mulai berlaku pada tanggal 3 Desember 1981. Pada tanggal 18 Maret 2005, lebih dari sembilan puluh persen negara-negara anggota PBB merupakan negara peserta konvensi. Peran perempuan yang turut terlibat dalam revolusi dan berbagai perubahan sosial secara perlahan telah menguatkan posisi kaum perempuan dalam masyarakat Kuba. Namun demikian, kesetaraan gender yang sejati belum tercapai. Federasi Perempuan Kuba atau Federación de la Mujer Cubana(FMC) kemudian dibentuk pada tahun 1960, satu tahun setelah revolusi Kuba 1959, yang bertujuan untuk mengorganisir dan mengkampanyekan hak-hak perempuan. Organisasi tersebut beranggotakan lebih dari tiga juta anggota yang setara dengan 80% dari keseluruhan populasi wanita Kuba. FMC adalah organisasi massa terbesar di Kuba dan organisasi perempuan terbesar di Amerika Latin. Kegiatan yang dilakukan FMC antara lain adalah mendatangkan 100.000 pelatih sastra ke pedesaan, membantu melatih kembali 63.000 pembantu rumah tangga yang kehilangan pekerjaan akibat revolusi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Humanities
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 23 Sep 2016 02:34
Last Modified: 27 Sep 2016 07:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6643

Actions (login required)

View Item View Item