KAJIAN PENATAAN LAHAN PT. ANTAM (PERSERO) TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN BAUKSIT TAYAN KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT

ANDITYAPUTRA, PRAMUDANU (2016) KAJIAN PENATAAN LAHAN PT. ANTAM (PERSERO) TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN BAUKSIT TAYAN KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3. Cover.pdf

Download (278kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Abstract.pdf

Download (85kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. Lembar Pengesahan.pdf

Download (720kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. Daftar Isi.pdf

Download (176kB) | Preview

Abstract

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama rusaknya bentang alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat fauna menjadi rusak, penurunan kualitas dan permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan. Salah satu bentuk penanganan dampak negatif dari kegiatan penambangan adalah melakukan reklamasi yang terencana. Yang dimaksud dengan reklamasi adalah setiap pekerjaan yang bertujuan memperbaiki atau mengembalikan kemanfaatan tanah semula yang rusak akibat usaha-usaha penambangan itu. Dalam melaksanakan reklamasi tidak terlepas dari pertimbangan tata guna lahan yang telah ditentukan oleh Pemda atau Dinas Pertanian setempat guna kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kegiatan reklamasi yang terencana diharapkan lahan bekas penambangan dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau perkebunan, sehingga dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat berkurang dan dapat menambah pendapatan masyarakat. Kegiatan reklamasi yang dilakukan pada Bukit 7 Pit B masih belum dilakukan dengan benar, sehingga perlu dilakukan kajian agar pada kegiatan reklamasi selanjutnya dapat dilakukan dengan benar. Luas lahan pada Bukit 7 Pit B adalah 11,01 Ha dengan menggunakan metode lubang tanam / pot pada sistem penataan tanah pucuk, sehingga dibutuhkan sebanyak 9.183 m3, tetapi penataan tanah pucuk tidak merata hanya sebatas pada pot saja yang menyebabkan daerah sekitar lubang tanam / pot kering. Hal itu menyebabkan proses kegiatan reklamasi tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dan dari uraian yang telah dilakukan, maka untuk area bekas penambangan di Bukit 7 Pit B seluas 11,01 Ha digunakan sistem penataan lahan tanah penutup (over burden) dengan metode perataan tanah, kebutuhan material tanah penutup sebesar 388.589 LCM dan sistem penataan tanah pucuk pada lahan pasca tambang di Bukit 7 Pit dengan metode perataan tanah, kebutuhan material tanah penutup sebesar 33.030 LCM untuk metode perataan tanah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 08 Sep 2016 08:01
Last Modified: 08 Sep 2016 08:01
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6127

Actions (login required)

View Item View Item