PENERAPAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI (Studi Kasus di PT SC Enterprises Prambanan, Klaten)

Resiandi, Resiandi (2014) PENERAPAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI (Studi Kasus di PT SC Enterprises Prambanan, Klaten). Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (8kB) | Preview

Abstract

Dalam upaya untuk terus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, perusahaan harus mempunyai strategi dalam memenejemen perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengontrolan, dan pengendalian sumber daya. Akan tetapi dalam setiap upaya untuk mencapai hal tersebut perusahaan sering dihadapkan pada berbagai macam kendala. Kendala yang sering dihadapi perusahaan adalah target produksi sering tidak tercapai, hal tersebut dapat disebabkan karena ketidak efisienan pengelolaan sumberdaya. Keadaan tersebut mengindikasikan adanya waste (pemborosan) yang terjadi di lantai produksi. Konsep lean manufacturing merupakan sebuah konsep yang sering digunakan untuk membangun sistem produksi yang berfokus pada proses dan disiplin tinggi dengan satu tujuan yakni meminimalkan konsusmsi sumber daya yang tidak memberi nilai tambah bagi produk. Penelitian ini menggunakan metode Waste Assessment Model untuk mengidentifikasi waste yang paling dominan dan menggunakan Value Stream Analisys Tools untuk menentukan alat yang digunakan untuk menganalisa waste lebih lanjut. Hasil analisis yang diperoleh nantinya dapat digunakan perusahaan untuk mengeliminasi waste dan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah selama proses produksi. Dari hasil analisis diketahui bahwa defect merupakan waste yang paling dominan di lantai produksi dengan prosentase sebesar 22,58 % dan tool yang terpilih adalah Process Activity Mapping dengan skor 503,6. Berdasarkan Process Activity Mapping diketahui bahwa selama proses produksi masih ada aktivitas yang tidak bernilai tambah NVA (delay) sebesar 333,37 menit dan NNVA (Transport dan Inspection) sebesar 179,01 menit. Setelah diteliti ternyata delay disebabkan oleh departemen sewing yang harus mengerjakan ulang (rework) produk defect. Rework tersebut memakan waktu sebesar 333,37 menit yang menyebabkan part harus delay selama waktu tersebut. Waktu delay part tersebut tentunya sangat merugikan perusahaan karena mengurangi 2, 95% dari waktu yang disediakan departemen PPIC ditambah lagi adanya downtime sebesar 1% sehingga keadaan tersebut mengakibatkan penyelesaian produk tidak akan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Kata kunci : Waste, Lean Manufacturing, Waste Assessment Model, Value Stream Mapping

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TX Home economics
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Physics
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 07 Sep 2016 02:51
Last Modified: 07 Sep 2016 02:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6050

Actions (login required)

View Item View Item