ANALISIS SEMIOTIKA PESAN KRITIK SOSIAL DALAM KARYA “STREET ART” POSTER “ANTI-TANK”.

Akmal, Firdaus (2016) ANALISIS SEMIOTIKA PESAN KRITIK SOSIAL DALAM KARYA “STREET ART” POSTER “ANTI-TANK”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK1.pdf

Download (58kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul "Analisis Semiotika Pesan Kritik Sosial Dalam Karya Street Art Poster ANTI-TANK". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tanda pesan apa yang terkandung dalam karya street art dalam karya poster ANTI-TANK serta memperoleh penjelasan apa yang mewakili pesan-pesan karya street art dalam karya poster ANTI-TANK. Setiap orang berhak untuk beropini atau berbicara sesuatu kebenaran tentang suatu permasalahan yang terjadi, yang bisa berkaitan dengan kelompok, perorangan, atau bahkan pemerintah. Karena beropini adalah hak asasi manusia yang di lindungi Undang-Undang. Berbagai macam cara untuk mengeluarkan opini salah satunya adalah seni dan ANTI-TANK menggunakan seni jalanan atau street art sebagai cara berbicara dengan cara menggunakan poster yang ditempel di jalan-jalan untuk mengkritisi keadaan sosial seperti kekayaan alam Indonesia yang banyak namun dinikmati sebagian pihak, penolakan terhadap sosok yang dinggap diktator di masa kemimpinannya, kritik terhadap pembangunan hotel yang semakin banyak di Yogyakarta, dan meningkatnya polusi udara. Penelitian menggunakan kajian semiotika dari Roland Barthes, peneliti mencoba menguraikan makna kritik sosial gambar poster, street art, dari karya Andrew ANTI-TANK melalui 2 tingkatan yaitu denotatif dan konotatif. Peneliti juga menggunakan 3 formula dari 9 formula pengembangan keabsahan data dari Andrik Purwasito untuk menguatkan proses dalam pemaknaan yaitu siapa komunikator, motivasi komunikator, dan intersubjektif. Street art menjadi cara beropini yang ringan dan menghibur atau cara berekspresi terhadap keadaan yang ada namun tetap memiliki pesan yang kuat seperti karya-karya dari ANTI-TANK. 4 poster peneliti teliti memiliki makna tentang 1. Kemerdekaan yang sebenarnya masih belum dirasakan semua masyarakat Indonesia, 2.Sebuah penolakan dengan sosok Soeharto yang dikenal begitu banyak kasus kejahatan yang menjeratnya pada masa kemimpinannya, 3. Kritik terhadap pembangunan hotel yang semakin banyak di Yogyakarta, 4.Polusi udara yang semakin meningkat. Garis besar dari 4 poster yang diteliti adalah kurang berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap masyarakat. Kata kunci: Kritik sosial, Semiotika, poster, street art,ANTI-TANK ABSTRACT This study entitled "Analysis of Social Criticism Semiotics Book In Works Street Art Poster ANTI-TANK". This study aims to determine the meaning of a sign of what the message contained in the works of street art in poster works ANTI-TANK and obtain an explanation of what that represents messages work of street art in poster works ANTI-TANK. Everyone has the right to opine or speak something the truth about a problem that occurs, which can be associated with a group, individual, or even the government. Because the opinion that human rights are protected in the Act. Various ways to remove the opinion one of which is the art and ANTITANK use street art or street art as a way to talk by using a poster taped to the streets to criticize the social circumstances such as the natural wealth of Indonesia that much but enjoyed some, the rejection of the figure is deemed to be a dictator in the kemimpinannya, criticism of the construction of more hotels in Yogyakarta, and increased air pollution. Research using semiotics of Roland Barthes study, researchers tried to decipher the meaning of social criticism pictures of posters, street art, from the work of Andrew ANTI-TANK by 2 levels, namely denotative and connotative. Researchers are also using formula 3 of 9 formula development data validity of andric Purwasito to strengthen the process in the elucidation ie who communicator, communicator motivation, and intersubjective. Street art becomes a way opinionated light and entertaining or manner of expression against the existing situation but still has a powerful message like the works of ANTI-TANK. 4 poster meticulous researcher has the meaning of 1. The actual Independence was not felt by all the people of Indonesia, Suharto 2. A refusal by the figure known so many crimes that entrap during kemimpinannya, 3. Critics of the construction of more hotels in Yogyakarta, 4.Polusi air is increasing. The outline of the 4 poster studied were lacking impartiality of government policies to the public. Keywords: Social criticism, Semiotics, Posters, Street art, Anti-tank

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 11 May 2016 02:13
Last Modified: 11 May 2016 02:13
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/599

Actions (login required)

View Item View Item