IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING KONFIGURASI SCHLUMBERGER DESA KLANDUNGAN, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN, PROPINSI JAWA TENGAH

P. O. L. Bay, Alfin (2016) IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING KONFIGURASI SCHLUMBERGER DESA KLANDUNGAN, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN, PROPINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (190kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (108kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (11MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penilitian menggunakan metode geolistrik Vertical Electrical Sounding konfigurasi Schlumberger di daerah Desa Klandungan, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk mengindentifikasi penentuan keberadaan akuifer, serta jenis dan korelasinya, berdasarkan nilai resistivitas dari interpretasi penampang 2D dan rekontruksi model 3D. Data yang digunakan berupa data sekunder berupa nilai beda potensial (mV), arus litrik (mA), hambatan listrik (Ωm), faktor geometri (m), dan lokasi pengukuran geolistrik. Jumlah titik pengukuran sebanyak 20 titik, dengan panjang bentangan 300 m. Pengolahan data menggunakan Ms. Excel 2007, Surfer 10, Corel Draw X6, software IPI2WIN,dan Geosoft Oasis Montaj. Hasil pengolahan data berupa Penampang 2D, Peta Kedalaman dan Ketebalan Akuifer, Isoresistivitas,dan Peta 3D Akuifer. Dan secara geologi, pada daerah penelitian ini berada pada sub fisiografis zona kendeng dan termasuk dalam bagian formasi kerek, di mana pada formasi ini terdiri litologi lempung, pasir, batupasir, sisipan napal dan pasir yang penyusunannya selang-seling dari atas ke bawah. Hasil pengukuran menunjukan keberadaan dua akuifer yaitu akuifer air tawar dan air payau, di mana akuifer air tawar berada pada kedalaman 19-37 m, dengan ketebalan dari 10-20 m, dengan resistivitas 24-31 Ωm. Untuk akuifer air payau, berada pada kedalaman 85-109 m, dengan ketebalan maksimal 10 m, dengan resistivitas 1-3,4 Ωm.Dari hasil pengolahan, juga diketahui bahwa jenis akuifer yang terdapat pada daerah penelitian ini adalah akuifer tertekan, dan memiliki posisi yang bervariasi, atau tidak mendatar, dengan nilai batas atas (top layer), dan nilai batas bawah (bottom layer) yang berbeda-beda. Hal ini menunjukan adanya struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian yaitu perlipatan. Kata Kunci : Air tanah, Akuifer, Resistivitas, Schlumberger

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 11 May 2016 01:33
Last Modified: 18 May 2016 01:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/588

Actions (login required)

View Item View Item