PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK SAPI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL IDQ DAN DWP (Studi Kasus di KJUB Puspetasari, Ceper, Klaten)

AL IMAM PASSAURI, FRANK (2015) PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK SAPI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL IDQ DAN DWP (Studi Kasus di KJUB Puspetasari, Ceper, Klaten). Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (187kB) | Preview

Abstract

Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari merupakan salah satu produsen pakan ternak di daerah Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Stasiun nomor 1, Klepu, Ceper, Klaten. Pakan ternak dengan merk dagang Nutrifeed yang diproduksi oleh KJUB terdiri dari enam macam varian yaitu DC 131, DC 132, DC 133, BC 131, BC 132, dan BC 133. Selama ini KJUB dalam mendistribusikan produknya adalah dengan mengirimkan setiap hasil produksi langsung ke distributor. Akan tetapi, kapasitas gudang distributor terbatas sehingga produk yang dikirim oleh KJUB kembali lagi karena gudang distributor penuh. Akibat yang ditimbulkan adalah KJUB terpaksa berhenti berproduksi untuk sementara waktu karena harus menunggu produk terjual terlebih dahulu agar persediaan digudang KJUB bisa di distribusikan dan ditampung olah pihak distributor. Kondisi ini tentunya berdampak tidak baik bagi KJUB karena mereka akan mengalami kerugian waktu, kerugian materi, dll. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan tentang produksi dan persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan total biaya gabungan antara KJUB dan distributornya. Dalam penelitian ini digunakan model Identical delivery quantity (IDQ) dan Delivery what produced (DWP).Model IDQ Merupakan kebijakan dimana jumlah pengiriman kepada distributor adalah sama pada setiap pengirimannya atau jumlah pengiriman sesuai dengan jumlah yang diminta. Persediaan yang ada dari produksi tidak dikirim ke distributor. Sedangkan model DWP merupakan metode yang sama untuk mencari total biaya gabungan antara perusahaan dan distributornya akan tetapi jumlah produk yang dikirim tidaklah selalu sama. Semua persediaan dari produksi yang ada dikirim langsung kepada distributor. Pengolahan data dilakukan dengan tiga tahap. Pertama menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model IDQ, kedua menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model DWP, dan ketiga mencari rasio perbandingan antara model IDQ dan DWP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model DWP lebih baik daripada model IDQ maupun dengan sistem yang digunakan oleh KJUB saat ini yaitu dengan selisih 22,19%. Sehingga KJUB sebaiknya menggunakan model DWP dalam mendistribusikan produknya untuk meminimalkan biaya. Dari strategi yang telah dipilih dapat ditentukan suatu kebijakan dalam melakukan produksi dan distribus yang optimal. Kata kunci: Pakan ternak, Persediaan, Distribusi, Identical delivery quantity, Deliviery what produced. Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) is one of the producers of animal feed in Central Java and is located in Jalan Stasiun nomor 1, Klepu, Ceper, Klaten. Animal feed trademarked Nutrifeed produced by KJUB consists of six variants, i.e. DC 131, DC 132, DC 133, BC 131, BC 132, and BC 133. So far, KJUB distributes its product by sending every product directly to distributors. However, the capacity of distributors’ warehouses is limited so the products sent by KJUB are returned because the distributors’ warehouses are full. This causes KJUB to stop its production temporarily while waiting for products to be sold so that the stock in KJUB’s warehouse can be distributed and stored by the distributors. This condition obviously negatively impacts KJUB because it loses time, materials, etc. Therefore, there should be policies on production and stocks to minimize total combined costs of KJUB and the distributors. This study used Identical delivery quantity (IDQ) and Delivery what produced (DWP) models. IDQ model is a policy where the amount delivered to distributors is the same in every delivery or the amount delivered is as requested. The stocks from productions aren’t sent to distributors. DWP model is a similar method to look for total combines costs between companies and their distributors, but the amount of sent products isn’t always the same. All stocks from production are directly sent to distributors. Data processing was performed in three stages. First, calculating total combined costs using IDQ model. Second, calculating total combined costs using DWP model. Third, looking for comparison ratio between IDQ and DWP model. The research result showed that DWP model was better than IDQ model and the system currently used by KJUB by 22,19%. Thus, KJUB should use DWP model is distributing the products to minimize costs. From the selected strategy, a policy for optimal production and distribution could be determined. Keywords: Animal feed, Inventory, Distribution, Identical delivery quantity, Delivery what produced

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 24 Aug 2016 06:17
Last Modified: 24 Aug 2016 06:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5657

Actions (login required)

View Item View Item