GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUBARA FORMASI MUARAENIM BERDASARKAN ANALISIS MIKROSKOPIS BATUBARA, DESA GUNUNG MEGANG DALAM DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUNUNG MEGANG,KABUPATEN MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN

Fajri A. S., Rifqi (2016) GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUBARA FORMASI MUARAENIM BERDASARKAN ANALISIS MIKROSKOPIS BATUBARA, DESA GUNUNG MEGANG DALAM DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUNUNG MEGANG,KABUPATEN MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
sari.pdf

Download (157kB) | Preview

Abstract

Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan atau termasuk daerah konsesi PT Timah Investasi Mineral site PT Truba Bara Banyu Enim. Secara geografis daerah penelitian berada pada koordinat 3o27’12,7” LS – 3o26’33,7” LS dan 103o51’2,4” BT – 103o53’46,7” BT atau pada koordinat UTM zona 48S 370810,4 – 377399,04 mE dan 9618131,5 – 9619401,2 mN. Pola pengaliran yang berkembang pada daeah penelitian adalah subdendritic yang dikontrol oleh topografi dan struktur geologi namun pengaruhnya kecil dan parallel yang dikontrol oleh topografi pada kelerengan yang relatif searah dan besarannya relatif seragam. Satuan bentuklahan pada daerah penelitian dibagi menjadi 7 satuan bentuklahan yaitu Perbukitan Homoklin (S21), Lembah Homoklin (S22), Dataran Denudasional (D1) Dataran Limpah Banjir (F7), Tubuh Sungai (F2), Gosong Lengkung Dalam (F12) dan Lembah Bukaan Tambang (A1). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi dua (2) satuan tak resmi dan endapan aluvial, yang diurutkan dari tua ke muda yaitu satuan batulempung Muaraenim (Miosen Akhir – Pliosen Awal), satuan batupasir-tufan Kasai (Pliosen) dan endapan aluvial (Holosen – Resen). Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah kekar dan struktur homoklin. Berdasarkan penggambaran titik conto pada diagram fasies Diessel (1986) dan Lamberson et al. (1991), batubara daerah penelitian diendapkan pada rawa dengan kondisi limnic (low moor), yaitu keadaan dimana gambut selalu terendam air karena posisi gambut berada dibawah muka air. Tingginya persentase desmocolinite pada sampel batubara yaitu 54,5% - 76% menandakan bahwa jenis tumbuhan asal pembentuk batubara daerah penelitian adalah tanaman perdu (herbaceous). Berdasarkan nilai reflektan Vitrinite, secara umum batubara di daerah penelitian adalah lignite. Kata kunci : batulempung Muaraenim, fasies batubara, limnic (low moor), lignite, herbaceous.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 10 May 2016 07:31
Last Modified: 18 May 2016 02:07
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/530

Actions (login required)

View Item View Item