AKMAL, MUHAMMAD (2011) KAJIAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG BATUBARA SUMURAN UTAMA BLOK I TAMBANG AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ringkasan.pdf Download (82kB) | Preview |
Abstract
RINGKASAN
Tambang Air Laya merupakan salah satu lokasi penambangan milik PT Bukit
Asam (Persero) Tbk yang berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Alat
penambangannya yang digunakan shovel-truck dan BWE, maka membutuhkan suatu
sistem penyaliran tambang yang baik agar kegiatan produksi berjalan lancar.
Berdasarkan analisa data curah hujan tahun 2000-2009, besarnya curah hujan
rencana adalah 160,00 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 55,47 mm/jam
dengan periode ulang hujan (PUH) selama 3 tahun. Oleh karena itu, Tambang Air
Laya termasuk dalam kategori hujan sangat lebat.
Lokasi penelitian yang dilakukan kajian teknis adalah sumuran utama blok 1
dan kolam pengendapan lumpur (KPL) Air Laya Putih. Air yang masuk ke dalam
sumuran utama blok 1 yaitu merupakan air limpasan yang hampir dari seluruh
lubang bukaan TAL. Debit air yang masuk ke dalam sumuran utama blok 1 sebesar
224.007 m3/jam. Dimensi sumuran sangat berpengaruh terhadap jumlah pompa yang
digunakan. Dalam kajian teknis ini digunakan enam buah pompa dengan debit
4.062 m3/jam yang berada di atas permukaan sumuran sehingga dapat diketahui sisa
air limpasan yang tertampung dalam sumuran setelah 168 jam hujan yaitu
955.621 m3. Dimensi sumuran yang cocok dengan menggunakan enam pompa yaitu
panjang atas = 280 m, lebar atas = 250 m, panjang bawah = 260 m, lebar bawah =
225 m, kedalaman = 15 m, dan sudut kemiringan dinding 600.
Saluran terbuka yang terdapat di sekitar sumuran utama blok 1 sebaiknya
menggunakan bentuk trapesium dengan dimensi sebagai berikut : kedalaman (d) =
1,76 – 1,89 m, lebar atas (t) = 5,60 – 6,32 m, lebar bawah (b) = 2,03 – 2,19 m,
dengan sudut kemiringan dinding saluran = 600. Bentuk saluran pembuangan air
yang menuju KPL Air Laya Putih ring canal adalah trapesium dengan dimensi
sebagai berikut : kedalaman (d) = 1,35 – 1,75 m, lebar atas (t) = 3,66 - 5,55 (m),
lebar bawah (b) = 1,56 – 2,02 m, dengan sudut kemiringan dinding saluran = 600.
KPL Air Laya Putih merupakan tempat penampungan air sebelum air
tambang dialirkan ke Sungai Enim. Sumber Air yang masuk ke dalam KPL Air Laya
Putih yaitu berupa air limpasan pada DTH ring canal dan air yang di alirkan oleh
empat pompa yang terdapat di sumuran utama blok 1 sebesar 44.911 m3/jam. Setelah
dilakukan perhitungan dengan hukum Stokes, diperoleh kecepatan pengendapan
padatan yaitu sebesar 0,0059 m/detik, persentase pengendapan sebesar 81% dan
jadwal pengerukan sebaiknya dilakukan setiap 13 hari agar proses pengendapan
material solid dapat berjalan dengan baik.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 03:19 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 03:19 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5158 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |