FIRDIANSYAH, TRI (2011) GEOLOGI DAN PENGARUH POROSITAS TERHADAP KUALITAS BATUBARA BERDASARKAN DATA WIRELINE LOG FORMASI LEMAU DAERAH TANJUNG DALAM DAN SEKITARNYA, KECAMATAN NAPAL PUTIH, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
SARI.pdf Download (10kB) | Preview |
Abstract
SARI
Secara geografis daerah telitian terletak pada lintang 30 10’ 48.196” LS - 30 12’ 19.609” LS dan
bujur 1010 45’ 27.329” BT - 1010 46’ 48.484” BT. Sedangkan secara koordinat UTM zona 47 selatan
806500mE – 809000mE dan 9645285mN – 9648095mN dengan peta skala 1:5.000. Metodologi yang
dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu: akuisisi, analisa, dan sintesa. Akuisisi
merupakan tahapan perolehan data, tahap analisa dilakukan terhadap hal yang menyangkut geologi
batubara daerah penelitian, dan tahap sintesa yaitu menyimpulkan dari berbagai analisa tersebut. Daerah
penelitian secara regional terletak di Cekungan Bengkulu yang dipengaruhi tegasan regional seperti
terlihat pada geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi di daerah penelitian.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi menurut Verstappen, 1985, maka daerah penelitian dibagi
menjadi 3 (tiga) satuan geomorfik, yaitu perbukitan homoklin (S1), lembah homoklin (S2) dan tubuh
sungai (F1). Mengacu pola pengaliran menurut Howard, 1967, maka pola pengaliran daerah penelitian
termasuk dalam trellis.
Stratigrafi daerah penelitian disusun oleh 5 (lima) satuan batuan dari tua ke muda adalah sebagai
berikut: satuan batulempung-bercerat-karbon Lemau, satuan batupasir-gampingan Lemau, satuan
batupasir-kuarsa lemau dan satuan batupasir-tuffan Lemau, keempat satuan tersebut diendapkan pada
kala miosen tengah-akhir (Kusnama dkk,1993) dan endapan aluvial yang terbentuk pada kala holosen
sampai sekarang. Lingkungan pengendapan daerah telitian adalah tidal flat (Darlymple, dalam
Walker,1992)
Struktur geologi yang ada pada daerah telitian adalah struktur homoklin atau lapisan miring dan
sesar mendatar kanan yang diperkirakan.
Hubungan antara porositas dari log densitas dan kandungan total moisture mempunyai hubungan
antar variable positif, hubungan tersebut erat dengan nilai R2=0.887. Pada porositas dari log densitas dan
inhearent moisture mempunyai hubungan antar variable negatif dengan nilai R2=0.807. Perbedaan
tersebut dipengaruhi pada saat sebelum dan sesudah batubara dikeringkan. Hubungan antara porositas
dari log densitas dan kandungan ash content mempunyai hubungan antar variable positif, hubungan
tersebut erat dengan nilai R2=0.877. Pada porositas dari log densitas dan calorific value mempunyai
hubungan antar variable negatif dengan nilai R2=0.708. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh besar
kecilnya kandungan lempung (Vshale) yang terdapat pada porositas densitas batubara. Hubungan antara
densitas batubara dan ash content mempunyai hubungan antar variable positif dengan nilai R2=0.832.
Pada densitas batubara dan calorific value mempunyai hubungan antar variable negatif, hubungan
tersebut erat dengan nilai R2= 0.921.Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh besar kecilnya kandungan air
dan lempung (Vshale) yang terdapat pada densitas batubara.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 11 Aug 2016 07:53 |
Last Modified: | 11 Aug 2016 07:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5133 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |