GEOLOGI DAN KAJIAN RISIKO BENCANA BANJIR DAERAH SITIARJO,KEDUNGBANTENG DAN SEKITARNYA KECAMATAN SUMBERMANJINGWETAN KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

ARRIZA, BURHANUDIN (2016) GEOLOGI DAN KAJIAN RISIKO BENCANA BANJIR DAERAH SITIARJO,KEDUNGBANTENG DAN SEKITARNYA KECAMATAN SUMBERMANJINGWETAN KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (292kB) | Preview

Abstract

Tujuan Penelitian ini merupakan untuk mengetahui tatanan geologi Daerah Sitiarjo dan sekitarnya,serta untuk mengetahui kajian risiko bencana banjir pada daerah tersebut, daerah penelitian terletak ± 330 km ke arah Tenggara dari Kota Yogyakarta, dan secara administratif terletak di Daerah Sitiarjo,Kedungbanteng dan sekitarnya, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Secara geografis daerah telitian terletak pada koordinat UTM 683040 mT – 690432 mT dan 9072031 mU – 9078034 mU. Bagian Utara daerah penelitian dibatasi oleh Desa Sumberagung, di sebelah Timur dibatasi oleh Desa Tambakasri, di sebelah Selatan dibatasi oleh Desa Tambakrejo, dan di sebelah Barat dibatasi oleh Desa Sidodadi dengan skala 1:12.5000 dengan luasan 6 x 7 km. Metodalogi yang digunakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode lapangan, metode laboratorium dan analisis data. Metode lapangan yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data – data primer yang berupa pengumpulan data persebaran litologi. Hal ini untuk membuat hubungan antara perbedaan litologi dengan banjir untuk pembuatan peta bahaya. Metode laboratorium dan analisis data dilakukan secara bersamaan yaitu analisa sayatan tipis petrografi dan analisa mikropaleontologi. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan Geomorfologi Daerah penelitian dibagi menjadi 4 bentuk asal, yaitu bentuk asal struktural, Bentuk asal struktural, dibagi menjadi 1 satuan geomorfik, yaitu sub satuan geomorfik gawir sesar (S2). bentuk asal denudasional, Bentuk asal denudasional, dibagi menjadi 1 satuan geomorfik, yaitu sub satuan geomorfik perbukitan terkikis (D1) bentuk asal karst, Bentuk asal Karst, dibagi menjadi 1 satuan geomorfik, yaitu sub satuan geomorfik perbukitan karst (K1).dan bentuk asal aluvial,Bentuk asal fluvial, dibagi menjadi 2 satuan geomorfik, yaitu sub satuan dataran aluvial (F1) dan sub satuan geomorfik tubuh sungai (F22). pola pengaliran yang berkembang adalah subdendritik dan subpararel.Berdasarkan stratigrafi pada daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan batuan tidak resmi. yaitu Satuan breksi Mandalika, Satuan tuf Mandalika, Satuan batugamping Wonosari dan Endapan aluvial. Zona risiko bencana banjir dibagi menjadi 3 karakteristik, Zona risiko bencana banjir tinggi menempati 15% dari luas daerah penelitian, mencakup daerah Sitiarjo, Zona risiko bencana banjir sedang menempati 25% dari luas daerah penelitian, mencakup daerah Kedungbanteng dan daerah Sitiarjo sepanjang sungai panguluran. Zona risiko bencana banjir rendah menempati 60% dari luas daerah penelitian, mencakup daerah Kedungbanteng, Sumberagung, Tambakrejo,Tambakasri dan sebagian Sitiarjo

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 10 May 2016 03:14
Last Modified: 10 May 2016 03:14
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/501

Actions (login required)

View Item View Item