NUGROHO, BUDI (2012) KAJIAN PENGARUH IPAL KOMUNAL TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI KAMPUNG WARUNGBOTO KELURAHAN WARUNGBOTO KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
Abstract.pdf Download (79kB) | Preview |
|
|
Text
Cover dan lain-lain.pdf Download (319kB) | Preview |
Abstract
INTISARI Airtanah merupakan salah satu sumber air yang mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan air menyebabkan kualitas airtanah semakin menurun. Penurunan kualitas airtanah dapat disebabkan oleh beberapa hal. Rembesan tangki septik, rembesan aliran air permukaan yang telah tercemar, tempat pembuangan akhir sampah, ataupun tumpahan dari zat pencemar. Selain itu faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas air adalah kemiringan muka airtanah, keadaan iklim, jenis batuan, jenis tanah, vegetasi, waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Warungboto merupakan salah satu kampung di Kelurahan Warungboto yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi. Semakin banyak penduduk di perkotaan, semakin besar pula persoalan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satu permasalahan yang timbul adalah masalah sanitasi. Masalah sanitasi merupakan masalah yang sangat kompleks di wilayah pemukiman yang padat penduduk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan metode analisis laboratorium. Adapun parameter yang digunakan adalah analisis kandungan suhu, TDS, waran, rasa, bau, pH, BOD, COD, Amoniak (NH3), Krom (Cr) dan Escherichia coli (E. coli). Yang kemudian di analisa berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 20 Tahun 2008 tentang Bakumutu Air di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada airtanah, air pada inlet outlet IPAL komunal, dan air sungai sebagai outlet buangan IPAL komunal. Kesimpulan yang didapat yaitu pada airtanah dan sungai yang melebihi bakumutu BOD sebesar 9 mg/L dari baku mutu 2 mg/L dan COD sebesar 20 mg/L dari bakumutu 10 mg/L yang dapat dipengaruhi oleh masuknya bahan organik kedalam airtanah dan badan sungai yang sulit terurai. Untuk outlet IPAL komunal yang melebihi bakumutu adalah paramater BOD sebesar 12 mg/L dari bakumutu 6 mg/L, dan bakteri E.Coli sebesar 9,8 x 104 MPN/100mL dari bakumutu 1 x 104 MPN/100mL karena pengelolaan limbah menjadi satu dengan pengelolaan secara anaerob. Dimana terdapat limbah deterjen yang membuat bakteri pengurai mati. Sedangkan parameter lain tidak memerlukan bakteri pengurai. Tetapi dengan proses pengendapan dengan menambahkan kapur dengan tujuan mempercepat pengendapan. Dengan demikian pengelolaan belum terproses secara optimal. Kata kunci : Kualitas airtanah, Limbah domestik, IPAL komunal ABSTRACT Groundwater is a source of water that has an important role in maintaining the balance and the availability of water for household (domestic) or for the industry. Along with the increase of population and the increasing demand for water led to declining groundwater quality. Groundwater quality degradation can be caused by several things. Septic tank seepage, seepage flow of surface water that has been contaminated, landfill, or spills of contaminants. In addition other factors that may affect the water quality of groundwater is the slope face, the climate, rock type, soil type, vegetation, time and activities performed by humans. Warungboto is one of the villages in the Warungboto Village that have a high population density. More and more people in urban areas, the greater the problems faced by the government. One issue that arises is the issue of sanitation. Sanitation is a very complex problem in densely populated residential areas. The method used is the method of survey and laboratory analysis methods. The parameters used are content analysis of temperature, TDS, warrants, taste, odor, pH, BOD, COD, ammonia (NH3), chromium (Cr) and Escherichia coli (E. coli). Were then analyzed by Yogyakarta Governor Regulation No. 20 Year 2008 on Standards Quality Water in Yogyakarta Special Province. Sampling was conducted on groundwater, water inlet outlet communal WWTP and river water as a communal WWTP effluent outlet. The conclusion that the groundwater and the river beyond standards quality BOD equal to 9 mg / L of standard quality 2 mg / L and COD of 20 mg / L of standards quality 10 mg / L which can be affected by the influx of organic material into the groundwater and water bodies are difficult to unravel. For communal WWTP outlet exceeds quality standards are parameters BOD of 12 mg / L of standards quality 6 mg / L, and E. coli bacteria of 9.8 x 104 MPN/100mL of standards quality 1 x 104 MPN/100mL for waste management together with management anaerobic. Where there is waste detergent that makes the bacteria decomposing dead. While other parameters do not require bacterial decomposers. But with the deposition process by adding lime to the goal of accelerating the deposition. Thus, management of unprocessed optimally. Keywords: Groundwater Quality, Domestic Waste, Communal WWTP
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 04 Aug 2016 03:30 |
Last Modified: | 04 Aug 2016 03:30 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4992 |
Actions (login required)
View Item |