EVALUASI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR ASAM TAMBANG PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BIJIH BESI PT. PUTERA BARA MITRA DESA MENTAWAKAN MULIA KECAMATAN MANTEWE PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ABRAHAM DETAQ, HANS (2016) EVALUASI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR ASAM TAMBANG PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BIJIH BESI PT. PUTERA BARA MITRA DESA MENTAWAKAN MULIA KECAMATAN MANTEWE PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
1. HALAMAN JUDUL COVER FINAL.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. RINGKASAN FINAL.pdf

Download (83kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. DAFTAR ISI FINAL.pdf

Download (10kB) | Preview

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah membahas mengenai evaluasi potensi arah dan luas penyebaran pencemaran air asam tambang di PT. Putera Bara Mitra serta upaya pengendalian air asam tambang pada lokasi penambangan bijih besi. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membahas mengenai mengevaluasi potensi dan pengendalian pencemaran air asam tambang adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana membuat model arah aliran air asam tambang. 2) Bagaimana mengevaluasi dan mengkaji dampak dari air asam tambang. 3) Bagaimana membuat kinerja sistem pengelolaan air asam tambang yang baik. Beberapa parameter yang dianalisis pada uji kualitas air permukaan adalah pH, Fe, Mn, Cd, TDS, BOD, COD, Minyak/Lemak dan Pb. Sedangkan untuk pengambilan sampel pH harian hanya satu parameter saja yang digunakan dalam uji kualitas sampel tersebut yaitu parameter pH. Air asam tambang terbentuk di dalam pit penambangan mempunyai pH yang berkisar antara 3,82 sampai 6,03 dengan rata-rata pH adalah 4,57. Arah penyebaran air asam tambang adalah mengikuti arah aliran sungai di sekitar tambang dan mempunyai luas penyebaran pencemaran di lokasi penelitian sebesar 73515.7236 m² atau 7,35 Ha. Hasil perhitungan jumlah kebutuhan batu gamping (kalsium karbonat) yang dibutuhkan untuk menetralkan air asam tambang dengan volume total yang terbentuk sebesar 1,098.47 m³/jam adalah 19,528 kg/hari batu gamping. Penggunaan batu gamping ini sebagai bahan penetral sangat baik untuk menurunkan tingkat keasaman air dan menetralisir logam berat yang terkandung dalam air asam. Settling Pond yang ada di lokasi penambangan PT. Putera Bara Mitra Menggunakan metode overflow. Penerapan sistem pengelolaan mineral buangan sulfida yang digunakan sesuai dengan karakteristik daerah penelitian yang terdapat pit penambangan. Sistem ini adalah sistem encapsulation dan layering model in-pit disposal. Dimensi saluran terbuka di luar pit penambangan 1) Kedalaman saluran (d) = 3,43 m. 2) Lebar dasar saluran (b) = 4,53 m. 3) Lebar atas saluran (t) = 4,62 m. 4) Kemiringan dinding saluran = 89°. Intensitas curah hujan yang besar di daerah penelitian, yaitu sebesar 22,30 mm/jam. Daerah tangkapan air hujan (catchment area) merupakan sungai di sekitar lokasi penambangan bijih besi. Hal ini dapat mengurangi jumlah air limpasan di permukaan, sehingga mempunyai koefisien limpasan yang paling sedang, yaitu 0,75. Berdasarkan basil penelitian diperoleh jumlah pompa yang dibutuhkan sebanyak 1,55 ≈ 2 buah. Kata Kunci : Penyebaran dan Pencemaran Air Asam Tambang, Pengelolaan dan Pengendalian

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 02 Aug 2016 02:12
Last Modified: 02 Aug 2016 02:13
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4951

Actions (login required)

View Item View Item