SINAGA, RICARDO (2016) LATAR BELAKANG PELEPASAN JEPANG ATAS KEPEMILIKAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMUNIUM (INALUM) KEPADA INDONESIA TAHUN 2013. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
cover skripsi.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text
INTISARI.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
K1.pdf Download (708kB) | Preview |
|
|
Text
K2.pdf Download (769kB) | Preview |
Abstract
Jepang merupakan Negara maju yang mengandalkan sistem industri manufaktur. Meskipun demikian Jepang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk industri tersebut. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka Jepang menjalin kerjasama dengan Negara- negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan Indonesia. Kerjasama Jepang- Indonesia tampak dalam Joint future pada industri alumunium yang terletak di Danau Toba, Indonesia. Industri alumunium ini lebih dikenal dengan nama PT. Indonesia Asahan Alumunium (INALUM). Pada tahun 2013 Jepang memutuskan untuk melepas kepemilikan PT INALUM dan memberikan PT INALUM kepada Indonesia. Jepang dengan pertimbangan rasional (Rational Choice) memutuskan untuk melepaskan kepemilikan PT. Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) pada tahun 2013 kepada Indonesia.” Pertimbangan rational ini dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan antara lain: pertimbangan politik, dimana Jepang melihat bahwa Indonesia tidak kooperatif dalam kemitraannya pada PT.Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), hal ini Nampak dalam peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan Indonesia untuk mensionalisai PT.Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Pertimbangan ekonomi, Secara ekonomi Jepang akan mengalami kerugian karena cost yang dikeluarkan lebih besar dari keuntungan yang dia peroleh. Hal ini nyata dalam kepemilikan saham INALUM. selain itu pelepasan INALUM memberikan peluang bagi Jepang untuk memperoleh dan membuka tempat usaha baru yang memiliki keuntungan lebih menjanjikan. Situasi Politik Indonesia khususnya lokal ( Sumatra Utara) maupun nasional yang terus begejolak menginginkan PT INALUM di nasionalisasi, berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mengatur tentang hak Indonesia untuk melakukan pemutusan kerjasama dan melakukan nasionalisasi PT INALUM memberikan tekanan pada Jepang untuk melapaskan INALUM. Jepang bertindak rasional melepas kepemilikan INALUM secara politik sangat menguntungkan bagi Jepang, karena melihat sejarah panjang hubungan bilateral kedua negara dan berbagai kerjasama diberbagai sector yang sedang berjalan, Jepang meyakini bahwa melepas INALUM adalah suatu kebijakan politik yang benar dan harus diambil demi mempertahankan hubungan bilateral kedua negara yang telah berlangsung lama dan keputusan ini akan semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara. Selain situasi politik situasi ekonomi turut memperngaruhi posisi Jepang di INALUM. berbabagi masalah muncul soal keuangan di INALUM. mulai dari penurunan harga alumunium dunia yang memperngaruhi keuntungan INALUM, tuntutan dari kabupaten-kabupaten seputar INALUM agar anual fee untuk mereka segara diberikan dan masalah teknis menurunnya debet air danau toba yang mempengaruhi kinerja PLTA yang berujuang pada menurunnya produksi alumunium batangan (ingot). Keaadan ini menimbulkan biaya besar yang diperlukan Jepang dalam hal ini pemegang saham terbesar di INALUM untuk biaya operasional INALUM. Hal ini semakin mendukung Jepang untuk melepas kepemilikan PT INALUM kepada Indonesia. Kata Kunci: Nasionalisasi, Pilihan Rasional, Pertimbangan Ekonomi dan Pertimbangan Politik
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 21 Jul 2016 02:37 |
Last Modified: | 21 Jul 2016 02:37 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4862 |
Actions (login required)
View Item |