Syawabilila Rahmawati Nur Ashari, . (2025) Exploration and Identification of Entomopathogenic Nematodes in Corn Fields in Wonogiri Regency. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" YOGYAKARTA.
|
Text
1_Cover_134210227_Syawabilila Rahmawati Nur Ashari.pdf Download (331kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_134210227_Syawabilila Rahmawati Nur Ashari.pdf Download (360kB) |
|
|
Text
3_Halaman_Pengesahan_134210227_Syawabilila_Rahmawati_Nur_Ashari.pdf Download (99kB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_134210227_Syawabilila Rahmawati Nur Ashari.pdf Download (336kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_134210227_Syawabilila Rahmawati Nur Ashari.pdf Download (382kB) |
|
|
Text
6_Skripsi Full_134210227_Syawabilila Rahmawati Nur Ashari.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Nematoda entomopatogen dikenal sebagai agen hayati yang efektif dalam mengendalikan populasi hama tanaman secara ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi nematoda entomopatogen pada lahan jagung di Kabupaten Wonogiri melalui pendekatan morfologi, morfometri, dan molekuler. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sample tanah dari lahan pertanaman jagung di Kabupaten Wonogiri yaitu di Kecamatan Sidoharjo, Girimarto, Ngadirojo, Nguntoronadi, dan Baturetno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi tertinggi terdapat pada Kecamatan Ngadirojo. Nematoda entomopatogen dari seluruh isolat memiliki bibir halus atau bulat yang tidak menonjol, stoma sempit, metakorpus jelas dengan bulb terminal pada esofagus. Bentuk ekor dari isolat Sidoharjo lebih pendek dari isolat Girimarto, Ngadirojo, Nguntoronadi, dan Baturetno yang berbentuk kerucut hingga meruncing. Karakteristik morfometrik nematoda entomopatogen dari lima lokasi menunjukkan variasi ukuran tubuh, dengan panjang tubuh berkisar antara 460,75–512,68 µm. Indeks morfometrik (a, b, dan c) relatif stabil, begitu pula posisi vulva (54,19–56,95% dari panjang tubuh). Diameter tubuh, panjang faring, dan ekor menunjukkan variasi antar isolat, dengan ukuran tertinggi umumnya ditemukan pada isolat Baturetno. Berdasarkan ciri morfologi dan morfometrik, isolat Sidoharjo merupakan nematoda Steinernema feltiae, sedangkan nematoda entomopatogen dari isolat Girimarto, Ngadirojo, Nguntoronadi, dan Baturetno adalah nematoda Metarhabditis amsactae. Hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan hasil yang negatif karena adanya kontaminasi protein dan polisakarida.
Kata kunci : Agen Hayati, Polymerase Chain Reaction (PCR)
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Syawabilila Rahmawati Nur Ashari (Penulis - 134210227) Miftahul Ajri (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Agen Hayati, Polymerase Chain Reaction (PCR) |
| Subjek: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > (S1) Agroteknologi |
| Depositing User: | Indah Lestari |
| Date Deposited: | 22 Dec 2025 06:51 |
| Last Modified: | 22 Dec 2025 06:51 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/46282 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
