ADITYA, KUN HALIM (2025) ESTIMASI SUMBER DAYA PASIR BESI DENGAN METODE IDW DAN OK DI PANTAI KULON PROGO DARI MUARA SUNGAI PROGO SAMPAI MUARA SUNGAI SERANG. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
2. Cover_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Download (224kB) |
|
|
Text
3. Abstrak_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Download (598kB) |
|
|
Text
4. Lembar Pengesahan_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Download (4MB) |
|
|
Text
5. Daftar Isi_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
6. Daftar Pustaka_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Download (702kB) |
|
|
Text
1. Skripsi Full Text_112210100_Kun Halim Aditya.pdf Restricted to Repository staff only Download (15MB) |
Abstract
Estimasi sumber daya mineral merupakan langkah penting dalam perencanaan
tambang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan geologi dan estimasi
sumber daya pasir besi di wilayah pesisir Kulon Progo menggunakan metode
Inverse Distance Weighting (IDW) dan Ordinary Kriging (OK). Penelitian
dilakukan terhadap dua litologi utama, yaitu Fine Sand (Fs) dan Coarse Sand (Cs),
dengan menggunakan data 966 titik bor yang telah dikompositkan setinggi 1 meter.
Pemodelan geologi dibuat dalam bentuk wireframe tiga dimensi dan dilanjutkan
dengan pembuatan blok model berukuran 50 m × 12,5 m × 1 m.
Estimasi dilakukan menggunakan software Micromine 2025.5. Hasil analisis
menunjukkan bahwa metode IDW lebih akurat dan stabil dibandingkan OK, baik
pada litologi Fs maupun Cs. Pada litologi Fs IDW memberikan hasil dengan
koefisien korelasi sangat kuat (r = 0,992), koefisien determinasi (r²) sebesar 0,993,
precision 1,59%, dan nilai RMSE yang lebih rendah (0,214) dibandingkan OK
(RMSE 0,280). Untuk litologi Cs, IDW tetap lebih baik dengan korelasi kuat (r =
0,990), r² sebesar 0,980, precision 3,92%, serta RMSE lebih rendah (0,170)
dibandingkan OK (0,573). Sebaliknya, metode OK pada Cs menunjukkan precision
yang lebih rendah (11,82%) dan korelasi lebih lemah (r = 0,963), menandakan
ketidakstabilan estimasi pada data dengan variabilitas tinggi. Estimasi sumber daya
total dari metode IDW adalah 418.157.857 ton, sedangkan dari OK sebesar
402.884.937,5 ton. Klasifikasi sumber daya dilakukan berdasarkan average
distance yang dikelompokkan ke dalam kategori terukur, tertunjuk, dan tereka pada
kedua metode.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode IDW lebih unggul dalam menjaga
konsistensi, akurasi, dan presisi estimasi, baik pada litologi Fs maupun Cs.
Sementara metode OK lebih sensitif terhadap keragaman spasial dan cenderung
menghasilkan penyimpangan lebih besar pada data dengan variabilitas tinggi.
Kombinasi kedua metode tetap relevan untuk memperkaya pemahaman spasial
dalam estimasi sumber daya pasir besi.
Kata Kunci: Estimasi Sumber Daya, Inverse Distance Wighting, Ordinary Kriging,
Pasir Besi
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | KUN HALIM ADITYA (Penulis-112210100) ; Nurkhamin (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Estimasi Sumber Daya, Inverse Distance Wighting, Ordinary Pasir Besi |
| Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
| Depositing User: | A.Md Eko Suprapti |
| Date Deposited: | 16 Dec 2025 01:58 |
| Last Modified: | 16 Dec 2025 01:58 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/46099 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
