UPAYA UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI MYANMAR

SARI, REZA APRILIZA (2025) UPAYA UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI MYANMAR. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text ABSTRAK_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Download (1MB)
	Text COVER_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Download (1MB)
	Text DAFTAR ISI_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Download (1MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Download (1MB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Download (1MB)
	Text SkripsiFulltext_151190116_REZA APRILIZA SARI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji peran United Nations High Commissioner for
Refugees (UNHCR) dalam memberikan perlindungan terhadap pengungsi
Rohingya di Myanmar. Krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, yang
dilatr belakangi oleh diskriminasi sistematis, kekerasan, serta penolakan
kewarganegaraan, telah mengakibatkan pengungsian massal, terutama ke negara
tetangga seperti Bangladesh. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya
yang dilakukan oleh UNHCR dalam memberikan perlindungan kepada pengungsi
Rohingya, dengan fokus pada tantangan yang dihadapi dalam menjalankan mandat
perlindungannya. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini
menganalisis peran UNHCR sebagai aktor internasional yang tidak hanya
menyediakan bantuan kemanusiaan, tetapi juga berperan dalam advokasi hak-hak
pengungsi melalui diplomasi multilateral dan strategi perlindungan berbasis hukum
internasional. Penelitian ini didasarkan pada teori Organisasi Internasional yang
dikemukakan oleh Clive Archer, yang menyatakan bahwa organisasi internasional
seperti UNHCR berfungsi sebagai arena, instrumen, dan aktor independen dalam
menangani masalah global. Sebagai arena, UNHCR berperan sebagai platform
untuk diplomasi internasional yang melibatkan berbagai aktor negara dan non
negara dalam mengoordinasikan respons terhadap krisis Rohingya. Sebagai
instrumen, UNHCR digunakan oleh negara-negara anggota untuk menyalurkan
bantuan dan memastikan bahwa prinsip hukum internasional, seperti non
refoulement, ditegakkan dalam upaya perlindungan pengungsi. Sebagai aktor
independen, UNHCR mengimplementasikan kebijakan dan program perlindungan
secara mandiri, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan akses ke
Myanmar dan keterbatasan sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meskipun UNHCR telah memberikan perlindungan yang signifikan melalui
penyediaan kebutuhan dasar, edukasi, dan pelayanan kesehatan, tantangan besar
tetap ada, termasuk keterbatasan akses, hambatan politik, serta ketergantungan pada
sumber daya donor yang terbatas. Penelitian ini juga mengidentifikasi pentingnya
kerjasama internasional yang lebih solid guna memastikan perlindungan yang
berkelanjutan bagi pengungsi Rohingya dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM
yang terjadi. Dengan demikian, UNHCR berperan krusial dalam memberikan
perlindungan, meskipun dihadapkan pada berbagai kendala baik dari faktor
domestik maupun internasional.
Kata Kunci : UNHCR, Rohingya, Krisis Kemanusiaan, Hak Asasi Manusia,
Teori Organisasi Internasional.
vii
ABSTRACT
This study examines the role of the United Nations High Commissioner for
Refugees (UNHCR) in providing protection to Rohingya refugees in Myanmar. The
humanitarian crisis affecting the Rohingya, motivated by systematic discrimination,
violence, and denial of citizenship, has resulted in mass displacement, especially to
neighboring countries such as Bangladesh. This research aims to explore the efforts
made by UNHCR in providing protection to Rohingya refugees, focusing on the
challenges faced in carrying out its protection mandate. Using a descriptive
qualitative approach, this study analyzes UNHCR's role as an international actor
that not only provides humanitarian assistance, but also plays a role in advocating
for refugee rights through multilateral diplomacy and protection strategies based
on international law. This research is based on the theory of International
Organizations put forward by Clive Archer, who states that international
organizations such as UNHCR function as arenas, instruments, and independent
actors in dealing with global problems. As an arena, UNHCR serves as a platform
for international diplomacy involving various state and non-state actors in
coordinating the response to the Rohingya crisis. As an instrument, UNHCR is used
by member states to channel aid and ensure that principles of international law,
such as non-refoulement, are upheld in refugee protection efforts. As an
independent actor, UNHCR implements protection policies and programmes
independently, despite challenges such as limited access to Myanmar and limited
resources. The results show that although UNHCR has provided significant
protection through the provision of basic necessities, education, and health
services, major challenges remain, including limited access, political barriers, and
dependence on limited donor resources. The study also identifies the importance of
more robust international cooperation to ensure continued protection for Rohingya
refugees and accountability for human rights abuses. Thus, UNHCR plays a crucial
role in providing protection, despite being faced with various obstacles both from
domestic and international factors.
Keywords: UNHCR, Rohingya, Humanitarian Crisis, Human Rights,
International Organization Theory.
viii

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords:	UNHCR, Rohingya, Humanitarian Crisis, Human Rights, International Organization Theory.
Subjek:	H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > (S1) Ilmu Hubungan Internasional
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	28 Nov 2025 03:25
Last Modified:	28 Nov 2025 03:25
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45889

Actions (login required)

View Item