STUDI SEISMOTEKTONIK BERDASARKAN HASIL RELOKASI HIPOSENTER METODE DOUBLE DIFFERENCE UNTUK IDENTIFIKASI SESAR LOKAL PADA WILAYAH BALI

LAPIAN, GIANANGEL EMMANUELA (2025) STUDI SEISMOTEKTONIK BERDASARKAN HASIL RELOKASI HIPOSENTER METODE DOUBLE DIFFERENCE UNTUK IDENTIFIKASI SESAR LOKAL PADA WILAYAH BALI. Skripsi thesis, UPN "Veteran"Yogyakarta.

[thumbnail of Cover_Gianangel.pdf] Text
Cover_Gianangel.pdf

Download (126kB)
[thumbnail of Abstrak_Gianangel L..pdf] Text
Abstrak_Gianangel L..pdf

Download (194kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_Gianangel.pdf] Text
Lembar Pengesahan_Gianangel.pdf

Download (322kB)
[thumbnail of Daftar Isi_Gianangel.pdf] Text
Daftar Isi_Gianangel.pdf

Download (205kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_Gianangel.pdf] Text
Daftar Pustaka_Gianangel.pdf

Download (201kB)
[thumbnail of Skripsi_Gianangel.pdf] Text
Skripsi_Gianangel.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)
Official URL: http://upnyk

Abstract

Bali merupakan kawasan dengan tingkat seismisitas yang tinggi. Ini disebabkan karena
tatanan tektoniknya yang cukup kompleks, dimana terdapat proses subduksi di selatan
Bali dan aktivitas back-arc thrusting di utaranya. Kaitan seismisitas dengan struktur
pengontrolnya dapat dianalisis dengan distribusi hiposenter yang akurat. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis seismisitas di wilayah Bali dengan merelokasikan
hiposenter agar mempunyai posisi yang akurat dengan menggunakan metode double
difference. Metode double difference merelokasikan hiposenter gempa secara simultan
pada data dengan kuantitas besar dengan akurasi yang baik. Hasil relokasi metode ini
kemudian digunakan untuk mengidentifikasi sesar lokal di wilayah Bali. Data yang
digunakan pada penelitian ini berupa data katalog periode rekaman April 2009 hingga
Desember 2017, dengan jumlah event sebanyak 944 yang direkam oleh 8 stasiun. Hasil
relokasi menunjukkan posisi hiposenter yang diperbaiki menjadi lebih akurat, dimana
nilai waktu tempuh residual yang semula mempunyai rentang nilai -2.56 s hingga 2.01
s, kemudian setelah proses relokasi mempunyai rentang nilai -0.55 s hingga 0.64 s.
Proses relokasi mengubah mayoritas kedalaman hiposenter yang semula berada pada
kedalaman 10 km yakni kedalaman fixed depth menjadi lebih terdistribusi serta
membentuk distribusi yang lebih terfokus membentuk klaster gempabumi. Setelah
dilakukannya proses relokasi, terbentuk 3 klaster yang diduga berasosiasi dengan sesar
lokal yang sudah teridentifikasi yaitu sesar Pupuan yang mempunyai orientasi barat
laut-tenggara, sesar Tejakula yang mempunyai orientasi timur laut-barat daya dan sesar
Rendang yang mempunyai orientasi timur laut-barat daya. Selain itu terbentuk 1 klaster
di sekitar kawasan Gunung Agung.
Kata kunci: Bali, Double difference, Gempabumi, Relokasi hiposenter, Sesar lokal

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: Gianangel Emmanuela Lapian (Penulis - 115210024); Rahmawati Fitrianingtyas (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: Bali, Double difference, Gempabumi, Relokasi hiposenter, Sesar lokal
Subjek: Q Science > Q Science (General)
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geofisika
Depositing User: UPA Perpustakaan
Date Deposited: 25 Nov 2025 02:46
Last Modified: 25 Nov 2025 02:46
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45777

Actions (login required)

View Item View Item