Fadhlan Barrul Azmi, . (2025) Studi Laboratorium Pengaruh Salinitas Pada Perilaku Fasa Larutan Surfaktan Anionik Alkyl Ethoxy Carboxylate. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
1_Cover_113210111_Fadhlan Barrul Azmi.pdf Download (163kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_113210111_Fadhlan Barrul Azmi.pdf Download (253kB) |
|
|
Text
3_Halaman Pengesahan_113210111_Fadhlan Barrul Azmi.pdf Download (237kB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_Fadhlan Barrul Azmi_113210111.pdf Download (447kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_113210111_Fadhlan Barrul Azmi.pdf Download (210kB) |
|
|
Text
6_Skripsi Full_113210111_Fadhlan Barrul Azmi.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji pengaruh salinitas terhadap kinerja larutan surfaktan anionik alkyl ethoxy carboxylate (AEC) dalam sistem minyak–air untuk aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR). Latar belakang penelitian menekankan bahwa salinitas mengendalikan keseimbangan hidrofilik-lipofilik surfaktan, sehingga memengaruhi pembentukan mikroemulsi dan kemampuan menurunkan tegangan antarmuka (IFT). Oleh karena itu, diperlukan evaluasi laboratorium yang sistematis mencakup pengukuran IFT, perilaku fasa (phase behavior), rasio solubilisasi minyak/air, dan viskositas mikroemulsi.
Metodologi meliputi rangkaian uji pada salinitas 0–32000 ppm dan dua konsentrasi AEC (1,75 dan 2,0%w/w), mencakup: CMC–IFT dengan spinning drop tensiometer, uji phase behavior, aqueous stability, serta viskositas mikroemulsi menggunakan rheometer pada temperatur pengujian pada 60 °C.
Hasil menunjukkan: (i) salinitas memengaruhi IFT dengan adanya titik salinitas yang menghasilkan IFT minimum (kondisi balance), terlihat pada 16000 ppm untuk kedua konsentrasi yang diuji; (ii) pada crude oil, mikroemulsi tipe III (middle-phase) muncul pada salinitas rendah (0–1000/2000 ppm, bergantung konsentrasi), bertransisi ke tipe II pada 2000–4000 ppm, dan tidak terbentuk mikroemulsi pada salinitas lebih tinggi; (iii) pada dekana, sistem cenderung lipofilik (Winsor II) di seluruh rentang salinitas uji; (iv) penetapan salinitas optimum berbasis rasio solubilisasi tidak tercapai karena tidak ditemukan perpotongan kurva Vo/Vs dan Vw/Vs. Analisa viskositas memperlihatkan respons non-monoton terhadap salinitas yang menggambarkan perubahan bentuk pada misel dan keterhubungan antar miselar (pembentukan/keruntuhan jaringan), termasuk kemunculan puncak viskositas pada kondisi tertentu dan penurunan pada salinitas yang lebih tinggi.
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Fadhlan Barrul Azmi (Penulis - 113210111) Dedi Kristanto (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | AEC surfaktan; salinitas; tegangan antarmuka (IFT); mikroemulsi; phase behavior; solubility ratio; viskositas; EOR. |
| Subjek: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TP Chemical technology |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Perminyakan |
| Depositing User: | Indah Lestari |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 09:02 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 09:02 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45055 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
