Faqih Hoka Padmanaba, Faqih (2025) STUDI PENGARUH MASSA UDARA TERHADAP KOMPOSISI MATTE DAN SLAG PROSES CONVERTING NICKEL MATTE. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
1_Cover_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Download (267kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Download (244kB) |
|
|
Text
3_Lembar Pengesahan_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Download (255kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Download (191kB) |
|
|
Text
6_Skripsi full_116200059_Faqih Hoka Padmanaba.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Proses converting pada pengolahan nikel matte dilakukan di dalam Pierce Smith Converter, dengan tujuan untuk meningkatkan kadar nikel dan mengurangi kandungan besi, dengan cara menginjeksikan udara ke dalam converter sehingga terjadi proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi massa udara terhadap kadar dan massa nikel matte serta slag pada tujuh tahapan blowing. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode statistik T-Test. Penelitian ini menggunakan software factsage versi 6.2, untuk mengetahui kadar dan massa yang terbentuk pada setiap komponen, serta pengaruh variasi massa udara terhadap proses blowing. Data penelitian diperoleh dengan melakukan sampling dilapangan, serta dilakukan pengujian XRF (X-Ray Fluorescence) dan XRD (X-ray Diffraction). Data tersebut diolah menggunakan Ms.Excel dan disimulasikan menggunakan software factsage. Hasil simulasi menunjukan pada 7 kali tahapan blowing dengan menggunakan udara 8.900 kg/m3 – 9.600 kg/m3 (kondisi aktual di lapangan), kadar nikel dalam nikel matte terus meningkat, pada blow 1 ; 36,53%, blow 2 : 50,35%, blow 3 : 70,48%, blow 4 : 63,55%, blow 5 : 63,55%, blow 6 : 73,24%, dan blow 7 : 71,47%. Sedangkan kadar besi mengalami penurunan kadar pada blow 1 : 50,13%, blow 2 : 34,03%, blow 3 : 9,04%, blow 4 : 15,00%, blow 5 : 15,00%, blow 6 : 3,03%, dan blow 7 : 5,57%. Variasi massa udara dilakukan pada blow 5, 6 dan 7, hasil menunjukkan bahwa setiap tahap blowing memiliki kondisi udara optimal yang berbeda yaitu pada blow 5, variasi ke-6 (11.025 kg/m³) menghasilkan nikel 16.772,54 kg dan besi 2.751,74 kg; blow 6, variasi ke-4 (7.350 kg/m³) menghasilkan nikel 15.115,91 kg dan besi 476,16 kg; sedangkan blow 7, variasi ke-5 (9.187,50 kg/m³) menghasilkan nikel 19.239,15 kg dan besi 1.457,58 kg. Penelitian ini menunjukkan pemberian massa udara terlalu rendah menghasilkan massa Fe yang tinggi pada matte, sedangkan massa udara yang terlalu tinggi menyebabkan oksidasi berlebih, membentuk NiO yang terikut dalam slag.
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Faqih Hoka Padmanaba (Penulis - 116200059) ; Frideni Yushandiana Putri G.F (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Converting, Factsage, Nikel Matte, Slag, Massa Udara. |
| Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Metalurgi |
| Depositing User: | Bayu Pambudi |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 07:34 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 07:34 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45038 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
