Quinta Kezia Maharani, . (2025) Analisis Emisi dan Simulasi Persebaran Gas Rumah Kaca dari Sektor Transportasi dan Alat - Alat Berat Tambang di Area Pit 19A, PT Pamapersada Nusantara Distrik Indominco, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
1_Cover_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Download (201kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Download (230kB) |
|
|
Text
3_Halaman Pengesahan_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Download (303kB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Download (199kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Download (251kB) |
|
|
Text
6_Skripsi Full_114210038_Quinta Kezia Maharani.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
Abstract
Udara menjadi komponen utama dalam kesehatan makhluk hidup dan kelestarian lingkungan. Aktivitas pertambangan batubara, terutama di sektor transportasi dan alat berat menjadi salah satu sumber utama dari emisi gas rumah kaca. Kontraktor pertambangan batubara di Indonesia mengoperasikan banyak kendaraan berat di area pit yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan menganalisis besarnya emisi dan mensimulasikan persebaran emisi gas rumah kaca yang berasal dari operasional pertambangan serta memberikan arahan pengelolaan yang sesuai. Pengolahan data dilakukan menggunakan data fuel consumption selama periode 10 bulan dengan pendekatan IPCC 2006 Tier 1 membutuhkan variabel data aktivitas dan faktor emisi default. Simulasi persebaran emisi dilakukan dengan perangkat AERMOD yang menghasilkan gambaran distribusi spasial dari konsentrasi gas rumah kaca.
Rata-rata emisi CO₂ mencapai 26.330 ton/bulan, CH₄ sebesar 29,101 ton CO₂eq/bulan, dan N₂O sebesar 429,596 ton CO₂eq/bulan. Hasil penelitian menunjukkan estimasi emisi gas rumah kaca pada lokasi penelitian memiliki rata-rata yang berbeda sesuai dengan jenis gas yang dihitung. Persebaran emisi didominasi oleh angin dari arah barat laut dengan konsentrasi CO₂ tertinggi berada di ketinggian 100–200 meter, CH₄ dan N₂O di sekitar ketinggian 10 meter. Semakin besar konsumsi bahan bakar, semakin tinggi pula emisi yang dihasilkan. Arahan pengelolaan yang direkomendasikan meliputi penanaman vegetasi penyerap gas rumah kaca, penerapan eco-driving, perbaikan jalan tambang bergelombang, dan pemantauan emisi secara berkala serta pemetaan potensi persebaran emisi.
Kata kunci: emisi, gas rumah kaca, kendaraan berat, IPCC, AERMOD, pertambangan batubara
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Quinta Kezia Maharani (Penulis-114210038) Ir. Agus Bambang Irawan, S.Si., M.Sc (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | emisi, gas rumah kaca, kendaraan berat, IPCC, AERMOD, pertambangan batubara |
| Subjek: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Lingkungan |
| Depositing User: | Bayu Pambudi |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 05:34 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 05:34 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45021 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
