PENGARUH OKSIDASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP NILAI KALOR, PROKSIMAT, DAN ULTIMAT BATUBARA FORMASI WAHAU

Malik Ardian, . (2025) PENGARUH OKSIDASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP NILAI KALOR, PROKSIMAT, DAN ULTIMAT BATUBARA FORMASI WAHAU. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Halaman Judul_112210061_Malik Ardian.pdf

Download (216kB)
[thumbnail of Abstrak_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Abstrak_112210061_Malik Ardian.pdf

Download (114kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Lembar Pengesahan_112210061_Malik Ardian.pdf

Download (355kB)
[thumbnail of Daftar Isi_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Daftar Isi_112210061_Malik Ardian.pdf

Download (168kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Daftar Pustaka_112210061_Malik Ardian.pdf

Download (102kB)
[thumbnail of Skripsi Fulltext_112210061_Malik Ardian.pdf] Text
Skripsi Fulltext_112210061_Malik Ardian.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23MB)
Official URL: https://upnyk.ac.id

Abstract

Batubara lignit dari Formasi Wahau, Kalimantan Timur, memiliki cadangan besar namun nilai kalor rendah sehingga kurang kompetitif di pasar internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perlakuan hidrogen peroksida (H₂O₂) 3% terhadap nilai kalor serta komposisi proksimat dan ultimat pada tiga ukuran partikel (40, 60, dan 100 mesh). Metode penelitian meliputi preparasi sampel, perlakuan oksidasi, serta pengujian nilai kalor menggunakan bom kalorimeter, analisis proksimat, dan analisis ultimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan H₂O₂ tidak meningkatkan nilai kalor, bahkan cenderung menurunkannya. Penurunan terbesar terjadi pada 60 mesh, dari 5.627 menjadi 4.291 kkal/kg. Analisis proksimat memperlihatkan peningkatan volatile matter (misalnya pada 60 mesh dari 13,42% menjadi 19,54%), penurunan fixed carbon (pada 100 mesh dari 81,12% menjadi 76,29%), serta kecenderungan peningkatan kadar abu. Analisis ultimat menunjukkan penurunan karbon (C) dan peningkatan oksigen (O), sedangkan sulfur (S) tidak terdeteksi pada semua sampel. Kesimpulannya, H₂O₂ berperan sebagai agen oksidator yang mengubah komposisi kimia batubara dan meningkatkan reaktivitasnya, tetapi tidak efektif sebagai metode peningkatan mutu energi batubara Formasi Wahau.
Kata kunci: batubara Formasi Wahau, hidrogen peroksida, nilai kalor, proksimat, ultimat

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: Malik Ardian (Penulis - 112210061) Shofa Rijalul Haq (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: batubara Formasi Wahau, hidrogen peroksida, nilai kalor, proksimat, ultimat
Subjek: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
Q Science > QE Geology
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan
Depositing User: Indah Lestari
Date Deposited: 22 Oct 2025 00:57
Last Modified: 22 Oct 2025 00:57
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44722

Actions (login required)

View Item View Item