GEOLOGI DAN STUDI GEOKIMIA BERDASARKAN KORELASI KADAR SILIKA DAN MAGNESIA DENGAN KADAR NIKEL PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT KEC. WEDA, HALMAHERA TENGAH, MALUKU UTARA

HANDY ALBERTO SOLEFUWEY, . (2025) GEOLOGI DAN STUDI GEOKIMIA BERDASARKAN KORELASI KADAR SILIKA DAN MAGNESIA DENGAN KADAR NIKEL PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT KEC. WEDA, HALMAHERA TENGAH, MALUKU UTARA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA.

	Text 1_Cover_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Download (165kB)
	Text 2_Abstrak_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Download (249kB)
	Text 3_Halaman Pengesahan_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Download (411kB)
	Text 4_Daftar Isi_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Download (303kB)
	Text 5_Daftar Pustaka_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Download (207kB)
	Text 6_Skripsi Full_111200123_Handy Alberto Solefuwey.pdf Restricted to Repository staff only Download (24MB)

Abstract

Daerah penelitian terletak di daerah Lelilef-Sawai dan sekitarnya, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Secara geologi. Daerah Lelilef-Sawai dan sekitarnya termasuk ke dalam lengan timur Pulau Halmahera yang tersusun atas batuan ultramafik sebagai penghasil endapan nikel laterit. Penelitian dilakukan dengan metode pemetaan permukaan (surface mapping) dan didukung dengan data analisis geokimia dari data lubang pemboran. Daerah Lelilef-Sawai dan sekitarnya tersusun atas tiga satuan bentuk asal yaitu bentuk asal struktural, denudasial, dan antropogenik yang memiliki dua jenis pola pengaliran yaitu SubDendritik dan SubParalel. Secara stratigrafi, daerah ini terusun atas satuan peridotit Lelilef dengan himpunan mineral Olv + Opx + Cpx ± Oxd ± Opq dan satuan serpentinit Lelilef dengan himpunan mineral Atg + Chr + Lz + Tlc ± Opq, Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana korelasi dari kadar silika dan magnesia dengan kadar nikel di daerah penelitian. Metode yang digunakan untuk melihat bagaimana kelimpahan dari kadar unsur pada penelitian ini yaitu dengan metode XRF yang dilakukan di 13 titik pemboran yang tersebar pada daerah penelitian dan dilakukan pada empat zona laterit. Untuk menguji bagaimana korelasi antara kadar silika dan magnesia dengan kadar nikel, peneliti menggunakan metode koefisien korelasi dan koefisien determinasi yang bertujuan untuk melihat apakah korelasinya searah atau berbanding terbalik, serta bagaimana tingkatan korelasinya. Dari semua hasil korelasi, hasil korelasi yang paling dominan dengan tingkatan yang kuat adalah korelasi yang berbanding terbalik. Hal ini disebabkan oleh jenis dan komposisi mineral batuan dasar, di mana aktivitas silika dan magnesia pada lokasi penelitian menyebabkan serpentinisasi pada olivin dan orthopiroksen, sehingga olivin dan orthopiroksen mengalami perubahan dan menghasilkan kandungan SiO2 dan MgO yang berimplikasi pada kadar Ni yang relatif rendah. Oleh karena itu, zona laterit dengan jenis batuan dasar peridotit yang masih fresh cenderung menghasilkan kadar Ni yang lebih baik.
Kata Kunci: Laterit, Lelilef, Magnesia, Nikel, Silika

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information:	HANDY ALBERTO SOLEFUWEY (Penulis - 111200123) ; SUTARTO (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords:	Laterit, Lelilef, Magnesia, Nikel, Silika
Subjek:	T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions:	Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi
Depositing User:	Indah Lestari
Date Deposited:	21 Oct 2025 06:14
Last Modified:	21 Oct 2025 06:14
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44670

Actions (login required)

View Item