DARMAWANGSA, WAHYU RAMADHAN (2025) ANALISIS ZONA MINERALISASI TIPE CEBAKAN PORFIRI BERDASARKAN DATA GRAVITASI DAN MAGNETIK PADA SITE BATU HIJAU, PT. EPC NUSA TENGGARA. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1_Skripsi Full_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Restricted to Repository staff only Download (19MB) |
![]() |
Text
2_Cover_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Download (82kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Download (67kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Download (205kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_115210040_Wahyu Ramadhan Darmawangsa.pdf Download (256kB) |
Abstract
ABSTRAK
ANALISIS ZONA MINERALISASI TIPE CEBAKAN PORFIRI
BERDASARKAN DATA GRAVITASI DAN MAGNETIK PADA
SITE BATU HIJAU, PT. EPC NUSA TENGGARA
Oleh
Wahyu Ramadhan Darmawangsa
NIM: 115210040
(Program Studi Sarjana Teknik Geofisika)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zona mineralisasi tipe cebakan porfiri
di site Batu Hijau, PT. EPC Nusa Tenggara, dengan pendekatan geofisika
menggunakan data gravitasi dan magnetik. Eksplorasi mineral, khususnya tembaga
(Cu) dan emas (Au), menjadi fokus utama karena keduanya merupakan komoditas
penting di Indonesia. Batu Hijau di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,
memiliki potensi besar cadangan mineral tersebut, yang menjadi dasar penelitian
ini. Metode yang digunakan meliputi pengukuran gravitasi dan magnetik untuk
mengidentifikasi konfigurasi bawah permukaan yang berpengaruh terhadap zona
mineralisasi, sebagai indikasi prospek cebakan porfiri. Analisis dilakukan terhadap
hasil proses hidrotermal yang membentuk pola mineralisasi. Data yang digunakan
mencakup data topografi dan data gravitasi satelit GGMPlus dengan jarak antar titik
sekitar 200 meter sebanyak 13.646 titik (anomali gravitasi 202,0–253,4 mGal),
serta data magnetik sekunder sebanyak 5.176 titik (anomali -505,4 hingga 1118,8
nT) dengan jarak antar titik 5–25 meter. Hasil interpretasi menunjukkan adanya
intrusi bertingkat: litologi vulkanik sebagai batuan protolit, diikuti oleh diorit, dan
terakhir tonalit yang menjadi pusat sistem porfiri. Intrusi tersebut membentuk
kelurusan struktur sebagai jalur fluida hidrotermal yang mengalterasi batuan
sekitarnya. Model filtering digunakan untuk memisahkan dan menajamkan
anomali, memudahkan identifikasi tubuh cebakan porfiri pada kedalaman
maksimum. Zona prospek ditunjukkan oleh pola “isolated closure” yang
dipisahkan struktur lineament dan menunjukkan lokasi center of system.
Kata kunci: Gravitasi, Densitas, Magnetik, Suseptibilitas, Cebakan Porfiri,
Mineralisasi, Alterasi
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gravitasi, Densitas, Magnetik, Suseptibilitas, Cebakan Porfiri, Mineralisasi, Alterasi |
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geofisika |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 21 Oct 2025 01:30 |
Last Modified: | 21 Oct 2025 01:30 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44608 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |