Soewono, Jeannette Megannanda (2025) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA ASETALDEHID DARI ETANOL DAN UDARA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_121190058_Jeannette MS.pdf Download (469kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_121190058_Jeannette MS.pdf Download (534kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_121190058_Jeannette MS.pdf Download (245kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_121190058_Jeannette MS.pdf Download (450kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_121190058_Jeannette MS.pdf Download (464kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi full_121190058_Jeannette MS.pdf Restricted to Repository staff only Download (41MB) |
Abstract
Pendirian pabrik kimia Asetaldehid merupakan salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan dalam pembuatan bahan kimia. Pabrik kimia asetaldehid
dari Etanol dan Udara kapasitas 40.000 ton/tahun dirancang akan didirikan di
Kec. Gresik, Gresik, Jawa Timur. Bahan baku etanol diperoleh dari PT. Agro
Energi di Mojokerto, Jawa Tengah. Pabrik ini beroperasi secara kontinyu selama
330 hari efektif kerja dalam setahun, 24 jam/hari, dan membutuhkan 131 karyawan
dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 3,6 ha.
Proses pembuatan Asetaldehid melalui reaksi oksidasi etanol dengan fasa
gas ke dalam reaktor Fixed Bed (non-adiabatis, non-isothermal) menggunakan
katalis PtO2 pada suhu 150°C - 171°C, tekanan 3 – 2,8 atm dan bersifat eksotermis
sehingga membutuhkan pendingin Dowterm A. Hasil keluaran Reaktor (R-01)
berupa campuran Asetaldehid, Etanol, Air, CO2, O2, dan N2 dialirkan menuju
kondensor parsial (CDP-01) dengan suhu keluar 36°C dan tekanan 2,8 atm untuk
diembunkan sebagian, lalu dialirkan ke dalam Separator (SP-02) untuk
memisahkan fase gas dan fase cair. Fase gas berupa CO2, O2, dan N2 dibuang ke
udara. Fase cair berupa Asetaldehid, Etanol, dan Air dipisahkan dalam Menara
Distilasi (MD-01) dengan hasil atas berupa Asetaldehid 98% didinginkan
menggunakan Cooler (CL) dan disimpan pada Tangki Penyimpanan Produk (T-02)
pada suhu 30°C dan tekanan 2,8 atm. Hasil bawah berupa sedikit Asetaldehid,
Etanol, dan Air dipisahkan dalam Menara Distilasi (MD-02) dengan hasil atas
sedikit Asetaldehid, Etanol, dan Air di-recycle dalam Reaktor (R-01), sedangkan
hasil bawah diteruskan menuju Unit Pengelolahan Limbah (UPL). Utilitas terdiri
dari air start-up sebanyak 453.477,21 kg/jam dan air make up sebanyak 59.928,77
kg/jam dibeli dari PDAM Giri Tirta. Kebutuhan Dowtherm A sebanyak 20.000
kg/jam. Kebutuhan Chilled Water sebanyak 395.710 kg/jam. Kebutuhan bahan
bakar fuel oil sebanyak 80.473 L/tahun dan solar sebanyak 288.406 L/jam
diperoleh dari PT. Pertamina (Persero). Daya listrik terpasang sebanyak 1500 kW
diperoleh dari PLN dengan cadangan 1 buah generator daya sebesar 1500 kW.
Kebutuhan udara tekan sebanyak 44,14 m3/jam untuk memenuhi kebutuhan
instrumentasi.
Pabrik ini memiliki nilai Fixed Capital Investment (FCI) sebesar $
38.819.494 dan Rp 234.739.652.804 dan Working Capital (WC) sebesar Rp
234.037.697.337 dan $72.220.371. Analisa kelayakan ekonomi pabrik ini
menunjukkan nilai ROI sebelum pajak 39,14% dan ROI sesudah pajak 28,96%,
POT sebelum pajak 2,04 tahun dan POT sesudah pajak 2,57 tahun, BEP sebesar
48,40%, SDP sebesar 16,40% dan DCF sebesar 23,32%. Dengan demikian, dari
segi teknis dan ekonomi, pabrik asetaldehid dengan kapasitas 40.000 ton/tahun
layak dikaji lebih lanjut.
Kata kunci: Udara, Etanol, Reaktor Fixed Bed, Asetaldehid
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Jeannette Megannanda Soewono (Penulis - 21190058); Endang Sulistyawati (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | Udara, Etanol, Reaktor Fixed Bed, Asetaldehid |
Subjek: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik Industri > (S1) Teknik Kimia |
Depositing User: | UPA Perpustakaan |
Date Deposited: | 17 Oct 2025 02:46 |
Last Modified: | 17 Oct 2025 02:46 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44521 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |