ANALISIS PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG BATUBARA PADA SISTEM LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN TANAMAN PURUN TIKUS DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK

SIMAMORA, EPRILIA (2025) ANALISIS PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG BATUBARA PADA SISTEM LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN TANAMAN PURUN TIKUS DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK. Tesis thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1_Tesis Full_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
1_Tesis Full_212221007_Eprilia Simamora.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)
[thumbnail of 2_Cover_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
2_Cover_212221007_Eprilia Simamora.pdf

Download (53kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
3_Abstrak_212221007_Eprilia Simamora.pdf

Download (15kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_212221007_Eprilia Simamora.pdf

Download (127kB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
5_Daftar Isi_212221007_Eprilia Simamora.pdf

Download (52kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_212221007_Eprilia Simamora.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_212221007_Eprilia Simamora.pdf

Download (119kB)

Abstract

RINGKASAN
Permasalahan lingkungan yang sering menjadi perhatian utama dalam kegiatan
penambangan batubara adalah terbentuknya limbah air asam tambang. Air asam
tambang terbentuk akibat proses oksidasi mineral sulfida yang terpapar oksigen dan
air selama aktivitas penambangan, yang ditandai dengan penurunan pH, serta
peningkatan konsentrasi TSS, logam Fe dan Mn. Salah satu alternatif pengolahan
untuk memperbaiki kualitas limbah air asam tambang adalah melalui sistem lahan
basah buatan (constructed wetland) dengan memanfaatkan tanaman Purun tikus
(Eleocharis dulcis) dan bahan organik kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimental
dalam skala laboratorium. Rangkaian percobaan menggunakan rancangan acak
lengkap sistem batch, yang terdiri dari 5 variasi perlakuan dan 3 kali pengulangan
selama waktu retensi 20 hari. Eksperimen dilakukan dengan membuat lahan basah
buatan menggunakan 15 bak reaktor, yang berisi perlakuan dengan media utama
tanaman Purun tikus (Eleocharis dulcis) dan kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS), serta satu modifikasi penambahan batugamping (limestone).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman Purun Tikus (Eleocharis
dulcis) dan kompos organik TKKS pada sistem lahan basah buatan memberikan
pengaruh signifikan terhadap perubahan parameter kualitas air. Penurunan
konsentrasi Fe tercatat dari 33,15 mg/L menjadi 2,59 mg/L menghasilkan efektivitas
92,19%, sementara konsentrasi Mn turun dari 7,06 mg/L menjadi 0,41 mg/L dengan
efektivitas 94,15%. Untuk parameter pH, penggunaan media tanaman Purun Tikus,
kompos organik dan penambahan batugamping menghasilkan perubahan pH dari
3,12 menjadi 7,97 dengan peningkatan sebesar 4,85 unit. Selain itu, hasil penggunaan
media tanaman Purun Tikus menunjukkan penurunan TSS dari 1.440 mg/L menjadi
25,3 mg/L dengan efektivitas 98,24% selama waktu retensi 20 hari.
Tanaman Purun tikus (Eleocharis dulcis) memiliki kemampuan untuk menurunkan
konsentrasi logam dalam limbah air asam tambang, bertindak sebagai akumulator
logam Fe melalui mekanisme fitostabilisasi (FBK > 1, FT < 1) dan sebagai
bioakumulator logam Mn melalui mekanisme fitoekstraksi (FBK > 1, FT > 1).
Konsentrasi Fe tertinggi yang terakumulasi pada jaringan akar mencapai 35.128 ppm,
meningkat 3,9 kali dari kondisi awal, dan pada jaringan terubus sebesar 2.246 ppm
dengan peningkatan 7,2 kali. Sementara itu, konsentrasi Mn terakumulasi pada
jaringan akar sebesar 66 ppm meningkat 4,1 kali dari kondisi awal, dan pada jaringan
terubus sebesar 166 ppm dengan peningkatan 3,7 kali. Dengan demikian,
penggunaan tanaman Eleocharis dulcis dan kompos TKKS pada sistem lahan basah
buatan dapat menjadi alternatif dalam pengolahan air asam tambang batubara.
Kata Kunci: Air asam tambang, Constructed wetland, Eksperimental, Purun tikus,
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
SUMMARY
An environmental issue that is often a major concern in coal mining activities is the
formation of acid mine drainage. Acid mine drainage is formed due to the oxidation
process of sulfide minerals exposed to oxygen and water during mining activities,
which is characterized by a decrease in pH, as well as an increase in the
concentration of TSS, Fe, and Mn metals. One of the treatment alternatives to
improve the quality of acid mine drainage is through a constructed wetland system
by utilizing Purun tikus (Eleocharis dulcis) plants and composted organic material
of Empty Palm Oil Bunche (EPOB).
This study employed a quantitative approach, utilizing experimental methods on a
laboratory scale. The series of experiments used a complete randomized design
batch system, consisting of 5 treatment variations and 3 repetitions for a retention
time of 20 days. Experiments were conducted by creating artificial wetlands using
15 reactor basins, which contained treatments with the main media of Purun tikus
(Eleocharis dulcis) and Empty Palm Oil Bunch (EPOB) compost, as well as one
modification of adding limestone.
The results showed that the use of Purun Tikus (Eleocharis dulcis) and EPOB
organic compost in the constructed wetland system had a significant effect on
changes in water quality parameters. A decrease in Fe concentration was recorded
from 33.15 mg/L to 2.59 mg/L, resulting in 92.19% effectiveness, while Mn
concentration decreased from 7.06 mg/L to 0.41 mg/L with 94.15% effectiveness.
For the pH parameter, the use of Purun Tikus plant media, organic compost, and
the addition of limestone resulted in a change in pH from 3.12 to 7.97 with an
increase of 4.85 units. In addition, the results of using Purun Tikus plant media
showed a decrease in TSS from 1,440 mg/L to 25.3 mg/L with an effectiveness of
98.24% in a retention time of 20 days.
Purun tikus (Eleocharis dulcis) plants can reduce metal concentrations in acid mine
drainage waste, serves as Fe metal accumulators through a phytostabilization
mechanism (BCF > 1, TF < 1) and as Mn metal bioaccumulators through a
phytoextraction mechanism (BCF > 1, TF > 1). The highest concentration of Fe
accumulated in the root section reached 35,128 ppm, an increase of 3.9 times from
the initial conditions, and in the shoot section amounted to 2,246 ppm, with an
increase of 7.2 times. Meanwhile, the concentration of Mn accumulated in the root
section amounted to 66 ppm, an increase of 4.1 times from the initial conditions,
and in the shoot section amounted to 166 ppm, with an increase of 3.7 times.
Therefore, the use of Eleocharis dulcis plants and EPOB compost in constructed
wetland systems can be an alternative in treating acid mine drainage.
Keywords: Acid mine drainage, Constructed wetland, Empty Palm Oil Bunch
(EPOB), Experimental, Purun tikus

Item Type: Tugas Akhir (Tesis)
Uncontrolled Keywords: Acid mine drainage, Constructed wetland, Empty Palm Oil Bunch (EPOB), Experimental, Purun tikus
Subjek: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S2) Magister Teknik Pertambangan
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 17 Oct 2025 02:24
Last Modified: 17 Oct 2025 02:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44519

Actions (login required)

View Item View Item