SHAFA, WAFA AULIA HAFIZHA (2025) GEOLOGI DAN ANALISIS NILAI TOTAL SULFUR PADA PIT AU DAERAH KASIAU, KECAMATAN MURUNG PUNDAK, KABUPATEN TABALONG, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Download (153kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Download (233kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi Full_111210115_Wafa Aulia H S.pdf Restricted to Repository staff only Download (112MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Daerah Kasiau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten
Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geologi, lokasi penelitian termasuk
dalam wilayah Cekungan Barito berdasarkan Peta Geologi Lembar Sampanahan
(Heryanto,R., Supriatna,S., Rustandi,E., dan Baharuddin., 1994). Daerah ini
termasuk kedalam Formasi Warukin yang berumur Miosen–Pliosen, dan secara
litologi didominasi oleh batulempung sisipan batupasir, serpih, lanau, dan batubara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi nilai total sulfur pada
batubara berdasarkan data kualitas proksimat channel sampling dan evaluasi
blending guna mengurangi kadar emisi SO2 dan mengaitkannya dengan lingkungan
pengendapan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar total sulfur pada
seam batubara yang relatif berumur lebih tua, sedangkan seam batubara yang
berumur relatif lebih muda menunjukkan kandungan sulfur yang lebih rendah.
Kandungan sulfur anorganik yang lebih tinggi pada seam yang relatif berumur lebih
tua berkaitan dengan lingkungan pengendapan lower delta plain yang
memungkinkan presipitasi mineral pirit dalam jumlah lebih besar sebagai hasil
reaksi antara ion sulfat dan besi dalam lingkungan reduktif. Sementara itu,
kandungan sulfur yang relatif rendah pada seam berumur muda berkaitan dengan
kondisi lingkungan pengendapan upper delta plain yang didominasi oleh sistem
fluvial air tawar dengan ketersediaan ion sulfat (SO₄²⁻) yang rendah dan kondisi
oksidatif yang kurang mendukung pembentukan sulfur anorganik. Perbedaan nilai
sulfur juga dipengaruhi oleh variasi lateral seam, teknik sampling, dan sifat
batubara itu sendiri yang bersifat heterogen. Hasil Blending batubara menghasilkan
komposisi optimum dengan kandungan sulfur 0,174%, volatile matter 37%, dan
nilai kalor 3548,678 kcal/kg, sesuai dengan standar operasional PLTU.
Kata kunci: Batubara, Blending, Channel sampling, Delta Plain, Formasi Warukin,
, Sulfur
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | WAFA AULIA HAFIZHA SHAFA (Penulis - 111210115 ) ; Basuki Rahmad (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | Batubara, Blending, Channel sampling, Delta Plain, Formasi Warukin, , Sulfur |
Subjek: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi |
Depositing User: | UPA Perpustakaan |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 06:59 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 06:59 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44232 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |