PUTRA, RUSDIYANSAH PRATAMA (2025) HUBUNGAN BATUAN DASAR TERHADAP KARAKTERISTIK GEOKIMIA ENDAPAN NIKEL LATERIT STUDI KASUS PIT X, KECAMATAN WOLO, KABUPATEN KOLAKA, SULAWESI TENGGARA. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_111210084_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Download (102kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_111210084_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_111210084_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_111210084_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Download (156kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi full_111210084_Rusdiyansah Pratama Putra.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
Abstract
Nikel laterit terbentuk dari hasil pelapukan batuan ultramafik. Komposisi mineral
dan kimia dari batuan dasar yang berbeda dapat mempengaruhi karakteristik
geokimia endapan nikel laterit. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana hubungan batuan dasar terhadap karakteristik geokimia
endapan nikel laterit pada Pit X , Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi
Tenggara. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data
geokimia hasil dari analisis XRF serta didukung dengan analisis petrografi untuk
mengetahui litologi batuan dasar pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil analisis
XRF unsur geokimia yang didapatkan pada profil laterit daerah penelitian terdiri
dari unsur minor Ni, Co, MnO ,dan unsur mayor Fe, MgO, SiO2. Analisis petrografi
yang dilakukan menunjukkan terdapat 2 litologi batuan dasar yang berbeda pada
daerah penelitian, yaitu harzburgit dan lherzolit. Karakteristik geokimia endapan
nikel laterit pada Pit X, menggambarkan kecenderungan pola kelimpahan unsur
secara vertikal di bawah permukaan yang dipengaruhi oleh proses laterisasi. Pada
kedua batuan, unsur Fe, Co, MnO sangat melimpah pada zona limonit dan mulai
mengalami penurunan pada zona saprolit hingga menjadi sangat sedikit pada zona
batuan dasar. Sebaliknya, kelimpahan senyawa MgO dan SiO₂ pada zona limonit
sangat rendah dan meningkat pada zona saprolit hingga sangat melimpah pada zona
batuan dasar. Pada batuan harzburgit pelapukan berlangsung lebih intens dibanding
pada batuan lherzolit. Hal ini dibuktikan dengan indeks laterisasi pada batuan
harzburgit menunjukkan distribusi unsur pada zona moderately laterized – strongly
laterized sedangkan pada batuan lherzolit menunjukkan distribusi unsur pada zona
weakly laterized – moderately laterized.
Kata kunci: karakteristik geokimia, kadar geokimia, laterisasi, nikel laterit.
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Rusdiyansah Pratama Putra (Penulis - 111210084); Agus Harjanto (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | karakteristik geokimia, kadar geokimia, laterisasi, nikel laterit. |
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi |
Depositing User: | UPA Perpustakaan |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 01:33 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 01:33 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44204 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |