Muhammad Syahid Surahman, . (2025) PENGARUH BERBAGAI DOSIS SERBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA GUDANG Sitophilus zeamais DAN KUALITAS BENIH JAGUNG. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1_Cover_134210275.pdf Download (150kB) |
![]() |
Text
2_Abstrak_134210275.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
4_Daftar Isi_134210275.pdf Download (258kB) |
![]() |
Text
3_Halaman Pengesahan_134210275.pdf Download (302kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Pustaka_134210275.pdf Download (196kB) |
![]() |
Text
6_Skripsi Full_134210275.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) mengandung minyak atsiri dengan
komponen senyawa aktif seperti gingerol, zingiberene, dan saponin yang bersifat
toksik terhadap serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
berbagai dosis serbuk jahe merah terhadap mortalitas, populasi, dan daya tolak S.
zeamais serta dampaknya terhadap penyusutan bobot dan viabilitas benih jagung
selama penyimpanan. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan
enam perlakuan dosis (0g, 3g, 6g, 9g, 12g, dan 15g/100 g benih) dan empat ulangan.
Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) lalu diuji lanjut DMRT
(Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
serbuk jahe merah berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Dosis
serbuk jahe merah 15 gram memiliki nilai mortalitas tertinggi yaitu sebesar 75%
pada 28 HSA dan efektivitas sebesar 60,28%. Dosis 15 gram juga menekan populasi
S. zeamais menjadi 34,25 ekor pada 60 HSA, lebih rendah dibanding kontrol (83,75
ekor), menurunkan susut bobot benih menjadi 1,33% pada 60 HSA lebih rendah
dibanding kontrol (3,50%), dan viabilitas benih tetap terjaga dengan daya
kecambah sebesar 86,25%, lebih tinggi dari kontrol (76,25%). Nilai repelensi
tertinggi juga ditunjukkan pada dosis 15 gram, yaitu 95,45%. Dengan demikian,
perlakuan 15 g/100 g benih merupakan dosis terbaik karena mampu meningkatkan
mortalitas, menekan populasi S. zeamais, mengurangi susut bobot,
mempertahankan viabilitas benih, dan mempunyai nilai repelensi yang tinggi.
Kata kunci : Pestisida nabati, minyak atsiri, mortalitas, populasi, viabilitas
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | MUHAMMAD SYAHID SURAHMAN (PENULIS - 134210275) R.R. RUKMOWATI BROTODJOJO (PEMBIMBING) |
Uncontrolled Keywords: | Pestisida nabati, minyak atsiri, mortalitas, populasi, viabilitas |
Subjek: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > (S1) Agroteknologi |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 09 Oct 2025 06:35 |
Last Modified: | 09 Oct 2025 06:35 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44175 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |