Gallant Dikma Biagi, . (2025) IMPLEMENTASI TEKNOLOGI ZERO ENERGY DEWATERING MENGGUNAKAN SIPHON PADA DISPOSAL CANDRIAN PT BUMI SUKSESINDO. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1. Cover_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
2. Abstrak_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Download (285kB) |
![]() |
Text
3. Halaman Pengesahan_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Download (57kB) |
![]() |
Text
4. Daftar Isi_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Download (338kB) |
![]() |
Text
5. Daftar Pustaka_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Download (242kB) |
![]() |
Text
6. Skripsi Fulltext_112210034_Gallant Dikma Biagi.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Berdasarkan Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018, kapasitas penampungan air harus memenuhi standar sebesar 1,25 kali volume curah hujan selama 84 jam terbesar yang pernah terjadi. Kolam pengendapan Elevation Sediment Sump (ESS) 1 di disposal Candrian PT Bumi Suksesindo hanya memiliki kapasitas 59.879 m³, jauh di bawah kebutuhan sebesar 221.912 m³ pada tahun 2021. Keterbatasan area menghambat perluasan kolam, sementara penggunaan pompa mekanis untuk mempercepat pemindahan air dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, diperlukan alternatif sistem pengurasan yang lebih efisien, yaitu penerapan siphon.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kelayakan rancangan siphon sebagai pengganti pompa mekanis pada ESS 1 melalui analisis hidrologis dan desain teknis. Tahapan yang dilakukan meliputi perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode Gumbel, intensitas curah hujan dengan rumus Mononobe, penentuan koefisien limpasan dan daerah tangkapan hujan, serta perhitungan debit limpasan menggunakan metode rasional. Data tersebut menjadi dasar penentuan ukuran, jumlah, dan desain saluran terbuka pendukung agar ESS 1 dapat dikuras dalam waktu kurang dari 24 jam sesuai standar teknis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem siphon dengan pipa berdiameter 16 inci mampu menghasilkan kecepatan aliran 5,79 m/s dan debit 0,75 m³/s. Dengan satu jalur siphon, ESS 1 dapat dikuras dalam 22,2 jam dengan biaya instalasi sebesar Rp 153.926.500. Sebagai perbandingan, pompa mekanis hanya menghasilkan debit 0,16 m³/s dengan biaya operasional Rp 17.821.440/tahun. Analisis ekonomi menunjukkan nilai NPV Rp 890.769.877 dengan periode pengembalian modal (payback period) 8,6 bulan, sehingga siphon dinilai lebih ekonomis dan efektif dibandingkan pompa mekanis.
Kata Kunci: curah hujan, ESS, limpasan, siphon, pompa mekanis, waktu pengembalian
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Gallant Dikma Biagi (Penulis - 112210034) Peter Eka Rosadi (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | curah hujan, ESS, limpasan, siphon, pompa mekanis, waktu pengembalian |
Subjek: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 25 Sep 2025 04:11 |
Last Modified: | 25 Sep 2025 04:11 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43867 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |