Rabbani, Naufal Zaki (2025) EFISIENSI KINERJA ALAT SCRUBBER LEAN GAS DENGAN PENDEKATAN H2S BERDASARKAN NERACA MASSA DAN NERACA PANAS PADA DEPARTEMEN CS2 ADSORPTION PLANT 2 (CAP 2) PT SOUTH PACIFIC VISCOSE (LENZING). Lainnya thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1_Tugas Akhir Full_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
![]() |
Text
2_Cover_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Download (107kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Download (134kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_021220020_Naufal Zaki Rabbani.pdf Download (241kB) |
Abstract
PT South Pacific Viscose (SPV), anak perusahaan dari Lenzing Group
Austria, berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. SPV memproduksi serat viscose
yang digunakan dalam industri tekstil. Perusahaan ini memiliki dua departemen
pengolah limbah gas yaitu CS2 Adsorption Plant (CAP) 1 dan CS2 Adsorption
Plant (CAP) 2, yang bertujuan mengubah limbah gas dari departemen spinning
yang mengandung CS2, H2S, dan udara menjadi CS2 liquid untuk dikirimkan
kembali ke departemen Natural Gas Based CS2 (NGBC).
Tugas akhir ini bertujuan untuk menghitung neraca massa dan panas serta
mengevaluasi kinerja scrubber. Evaluasi dilakukan dengan mengukur efisiensi
scrubber dalam menjerat H2S pada emisi lean gas dari unit produksi. Data
penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi literatur.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa neraca massa scrubber masuk dan
keluar adalah 408.803,740 kg/jam dalam kondisi seimbang. Neraca panas masuk
dan keluar scrubber sebesar 15.861.155,460 kJ/jam, dan Q loss sebesar
5527183,870 kJ/jam atau 34,84%. Pada alat scrubber di CAP 2 memiliki efisiensi
99,89% dalam melakukan penyerapan H2S, yang mana scrubber dinilai masih
memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam menghilangkan H2S pada lean
gas. Dari perhitungan neraca panas dapat diketahui efisiensi panas dari alat
scrubber adalah 65,15%. Efisiensi panas pada alat scrubber dapat menjadi acuan
seberapa optimal pendinginan di scrubber, reaksi eksotermis di scrubber
menyebabkan perlu adanya pendinginan untuk mengoptimalkan kinerja scrubber
dan menghambat pembentukkan produk samping di alat scrubber. Melakukan
maintenance dan menjaga kondisi operasi dapat meningkatkan efisiensi alat
scrubber.
Kata kunci: Scrubber, H2S, Efisiensi Panas, dan Lean Gas
Item Type: | Tugas Akhir (Lainnya) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Scrubber, H2S, Efisiensi Panas, dan Lean Gas |
Subjek: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Teknik Industri > (D3) Diploma Teknik Kimia |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 10:31 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 10:31 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43845 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |