Implementasi Modal Sosial dalam Kegiatan Pertanian Perkotaan (Studi Kasus di Kelompok Tani Winongo Asri Patangpuluhan Yogyakarta)

Asyrafi, Aqmarina Laili (2025) Implementasi Modal Sosial dalam Kegiatan Pertanian Perkotaan (Studi Kasus di Kelompok Tani Winongo Asri Patangpuluhan Yogyakarta). Tesis thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

	Text Cover_235231010.pdf Download (6MB)
	Text Abstrak_235231010.pdf Download (6MB)
	Text Halaman Pengesahan_235231010.pdf Download (6MB)
	Text Daftar Isi_235231010.pdf Download (6MB)
	Text Daftar Pustaka_235231010.pdf Download (6MB)
	Text Full Text_235231010.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengkaji modal sosial yang dimiliki oleh Kelompok Tani Winongo Asri dalam kegiatan pertanian perkotaan. 2) Mengkaji peran stakeholder dalam kegiatan pertanian perkotaan oleh Kelompok Tani Winongo Asri. 3) Menyusun model modal sosial dalam kegiatan pertanian perkotaan oleh Kelompok Tani Winongo Asri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah penasihat dan anggota Kelompok Tani Winongo Asri dan Penyuluh Pertanian Lapangan Kemantren Wirobrajan periode 2021 – 2024. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Masyarakat RW 7 Patangpuluhan mewarisi karakter-karakter Prajurit Patangpuluh, meliputi daya juang tinggi, berani mengambil risiko, kepedulian yang tinggi, dan saling menghormati atau menghargai satu sama lain. Karakter-karakter tersebut membentuk kearifan lokal yang merupakan akar dari modal sosial. Dampaknya masyarakat cenderung jarang melakukan pelanggaran atau pemicu konflik sosial sehingga sanksi sosial jarang diberlakukan. Penyelesaian konflik internal melalui musyawarah. Bentuk modal sosial yang diterapkan dalam kegiatan pertanian perkotaan di pekarangan adalah jaringan informasi internal. Bentuk modal sosial yang diterapkan di lorong sayur, lahan milik Pemkot, dan lahan di pinggir Sungai Winongo adalah kewajiban, kepercayaan, ekspektasi, jaringan informasi, dan norma yang efektif. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa usaha yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial, dapat terealisasikan. 2) Keterlibatan stakeholder sejak masyarakat RW 7 Patangpuluhan memulai kegiatan pertanian perkotaan secara kolektif, yang kemudian membentuk Kelompok Tani Winongo Asri. Stakeholder yang terlibat dari lembaga pemerintah, swasta dan akademik, bersinergi untuk mendukung kegiatan pertanian perkotaan. Stakeholder berperan sebagai pengambil keputusan, fasilitator, akselerator, dan koordinator. Dukungan yang diberikan oleh stakeholder berupa sarana dan prasarana pertanian dan bimbingan teknis yang mendukung kegiatan pertanian perkotaan. Stakeholder mempunyai peran penting, yaitu sebagai fasilitator dan akselerator dalam merealisasikan kegiatan pertanian perkotaan yang berkelanjutan. 3) Model perubahan modal sosial dalam kegiatan pengembangan pertanian perkotaan mengadaptasi model dinamis pemberdayaan. Pada penelitian ini, dinamika perubahan modal sosial dan kegiatan dimulai dari tahun 2018 – 2025. Berdasarkan hasil analisis model, kegiatan pengembangan pertanian perkotaan secara berkelanjutan dengan menggunakan modal sosial secara produktif sekurang-kurangnya memerlukan waktu selama 7 (tujuh) tahun.

Item Type:	Tugas Akhir (Tesis)
Additional Information:	Aqmarina Laili Asyrafi (Penulis - 235231010) Eko Murdiyanto (Pembimbing I) Budi Widayanto (Pembimbing II)
Uncontrolled Keywords:	modal sosial, kelompok tani, pertanian perkotaan
Subjek:	H Social Sciences > H Social Sciences (General) S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > (S2) Magister Agribisnis
Depositing User:	Indah Lestari
Date Deposited:	19 Sep 2025 06:49
Last Modified:	19 Sep 2025 06:49
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43753

Actions (login required)

View Item