ANALISIS MODEL KONSEPTUAL SISTEM PANAS BUMI BERDASARKAN DATA MAGNETOTELLURIK DAN DATA GRAVITASI PADA LAPANGAN "SKF"

SAPUTRA, MUHAMMAD FADELI (2025) ANALISIS MODEL KONSEPTUAL SISTEM PANAS BUMI BERDASARKAN DATA MAGNETOTELLURIK DAN DATA GRAVITASI PADA LAPANGAN "SKF". Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 2_Cover_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
2_Cover_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf

Download (159kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
3_Abstrak_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf

Download (240kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
5_Daftar Isi_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf

Download (252kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf

Download (204kB)
[thumbnail of 1_Skripsi full_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf] Text
1_Skripsi full_115210005_MUHAMMAD FADELI SAPUTRA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB)

Abstract

Lapangan panas bumi "SKF" terletak di Sumatra Barat, daerah ini memiliki geologi
yang unik yang dikontrol oleh Sesar Besar Sumatra (Great Sumatra Fault atau
GSF). Struktur geologi tersebut kemudian membentuk cekungan tarik-pisah (pull
apart basin). Keberadaan struktur tersebut menyebabkan munculnya manifestasi
panas bumi di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan adanya potensi panas bumi
yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Metode magnetotellurik digunakan untuk
mengetahui variasi nilai resistivitas, sedangkan metode gravitasi digunakan untuk
mengetahui variasi nilai densitas bawah permukaan. Penggabungan kedua metode
ini, yang dilengkapi dengan data geologi dan geokimia, memungkinkan pembuatan
model konseptual sistem panas bumi.
Data magnetotellurik yang digunakan merupakan data sekunder yang terdiri atas 27
titik dan 4 lintasan. Lintasan-lintasan tersebut memiliki arah barat daya–timur laut
dan barat laut–tenggara. Sementara itu, data gravitasi mencakup 297 titik
pengukuran. Hasil pemodelan 1D dan 2D data magnetotellurik menunjukkan pola
yang hampir selaras. Pemodelan 2D didasarkan pada penentuan parameter Tau.
Penentuan ini bertujuan untuk memperoleh model yang seimbang antara RMS
Error dan Roughness, serta sesuai dengan kondisi geologi daerah penelitian. Nilai
resistivitas untuk zona unaltered di permukaan adalah >10 Ohm.m, zona claycap
memiliki nilai <10 Ohm.m, zona reservoir memiliki nilai >10 Ohm.m, dan sumber
panas (heat source) memiliki nilai >100 Ohm.m.
Penggunaan data gravitasi bertujuan untuk melihat pola struktur geologi di daerah
penelitian dan mengetahui anomali tinggi yang diduga sebagai sumber panas (heat
source). Variasi nilai percepatan anomali gravitasi diinterpretasikan ke dalam
kategori tinggi, sedang, dan rendah, dengan rentang nilai -47.6587 mGal hingga
24.9693 mGal. Penggabungan kedua metode ini menghasilkan model konseptual
sistem panas bumi di daerah penelitian. Kedalaman Bottom of Conduct (BOC) yang
paling dangkal adalah sekitar -400 MASL. Pada kedalaman tersebut, reservoir
dapat ditemukan secara langsung. Lokasi ini menjadi target pengeboran dan
pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Kata kunci: Gravitasi, Model konseptual, Magnetotellurik, Sistem panas bumi

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: MUHAMMAD FADELI SAPUTRA (Penulis-115210005) ; Muhamad Firdaus Al Hakim (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: Gravitasi, Model konseptual, Magnetotellurik, Sistem panas bumi
Subjek: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geofisika
Depositing User: A.Md Eko Suprapti
Date Deposited: 01 Aug 2025 02:53
Last Modified: 01 Aug 2025 02:53
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43364

Actions (login required)

View Item View Item