HUBUNGAN RASIO UNSUR LOGAM TERHADAP LITOLOGI, ALTERASI, MINERALISASI SERTA KORELASI KADAR UNSUR LOGAM DI TAMBANG BAWAH TANAH AREA PB 5 PORFIRI-SKARN DEEP MILL LEVEL ZONE (DMLZ), KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA TENGAH

HAMIDAH, MAULIDIYA FATHIEN (2025) HUBUNGAN RASIO UNSUR LOGAM TERHADAP LITOLOGI, ALTERASI, MINERALISASI SERTA KORELASI KADAR UNSUR LOGAM DI TAMBANG BAWAH TANAH AREA PB 5 PORFIRI-SKARN DEEP MILL LEVEL ZONE (DMLZ), KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA TENGAH. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 2_Cover_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
2_Cover_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf

Download (103kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
3_Abstrak_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf

Download (327kB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
5_Daftar Isi_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf

Download (110kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf

Download (136kB)
[thumbnail of 1_Skripsi full_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf] Text
1_Skripsi full_111210082_Maulidiya Fathien Hamidah.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

Deep Mill Level Zone (DMLZ) merupakan tambang bawah tanah yang
berada di bagian terbawah dari cebakan bijih East Erstberg Skarn System (EESS)
berada pada sisi tenggara tambang terbuka Grasberg pada elevasi ketinggian 2500 – 3100 meter yang ditambang dengan sistem block cave. Untuk mengembangkan
tambang bawah tanah ini secara berkelanjutan diperlukan penelitian rasio unsur
logam membantu mengidentifikasi zonasi mineralisasi dan memperkirakan
kualitas bijih lebih akurat. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antar
unsur logam dan hubungan rasio unsur logam terhadap litologi, alterasi dan
mineralisasi. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode observasi lapangan
dengan core detail logging pada core hasil pengeboran di area tambang bawah
tanah, metode pengambilan sampel batuan dengan cara core drilling sampling,
dan metode analisis laboratorium berupa petrografi dan mineragrafi. Stratigrafi
daerah penelitian terdiri dari tiga satuan batuan berurutan dari tua ke muda yaitu
satuan skarn-dolomit Waripi (Paleosen), marmer-dolomit Waripi (Paleosen -
Pliosen) dan diorit Ertsberg (Pliosen). Zona alterasi yang berkembang terbagi
menjadi enam zona yaitu zona alterasi k-feldspar + kuarsa + biotit sekunder +
magnetit ± serisit ± anhidrit (potasik), zona alterasi klorit + kuarsa ± epidot ±
serisit ± anhidrit ± magnetit (propilitik), zona alterasi garnet + epidot-klorit +
anhidrit + magnetit + kuarsa (endoskarn), magnetit + serpentin + epidot + anhidrit
± garnet ± tremolit (magnetit eksoskarn), zona alterasi tremolit + serpentin +
epidot + anhidrit + phlogopit ± magnetit (tremolit – serpentin eksoskarn) dan zona
alterasi tremolit + talek + anhidrit (tremolit – talek eksoskarn). Zona mineralisasi
terbagi menjadi empat zona, yaitu zona mineralisasi pirit + kalkopirit, zona
mineralisasi pirit + kalkopirit ± molibdenit, zona bornit + kalkopirit + pirit ±
kovelit dan zona mineralisasi pirit + kalkopirit ± sfalerit ± galena. Korelasi kadar
unsur logam terbagi menjadi dua, yaitu korelasi positif dengan unsur Cu vs Au,
Cu vs Ag, Pb vs Zn, Au vs Ag, Ag vs Zn, Ag vs Pb, Cu vs Zn, Cu vs Pb, Cu vs
Mo, Au vs Zn, Au vs Pb, Ag vs Mo, Zn vs Mo dan korelasi negatif dengan unsur
Au vs Mo, Pb vs Mo. Hubungan rasio unsur logam terbagi menjadi empat rasio,
yaitu Au/Cu menghasilkan nilai rasio yang semakin tinggi seiring berkurangnya
kedalaman dan menuju distal skarn (tremolit – talek eksoskarn) secara litologi
marmer-dolomit dari pusat porfiri (potasik) secara litologi diorite, Ag/Au
menghasilkan nilai yang cenderung konstan dan rendah pada litologi diorit dan
skarn-dolomit, alterasi potasik, endoskarn, magnetit dan tremolit-serpentin
eksoskarn dan meningkat sedikit diakhir drillhole pada litologi marmer-dolomit
dan alterasi tremolit-talek eksoskarn menunjukkan nilai Au lebih besar daripada
Ag yang berarti pengkayaan emas lebih dominan daripada perak yang minor.
Cu/Mo menghasilkan nilai yang menurun seiring bertambahnya kedalaman pada
litologi diorit dengan alterasi endoskarn, potasik, dan propilitik akibat pengaruh
tekanan dan fluida hidrotermal. Rasio (Ag×Au)/(Cu×Mo) menurun di kedalaman
dan meningkat di bagian dangkal, mengindikasikan zona sub-ore pada intrusi
diorit dan zona supra-ore atau pinggiran sistem porfiri/skarn di litologi marmer
dolomit.
Kata kunci : Alterasi, DMLZ, Geokimia, Korelasi, Porfiri-Skarn, Rasio

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: MAULIDIYA FATHIEN HAMIDAH (Penulis) ; (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: Alterasi, DMLZ, Geokimia, Korelasi, Porfiri-Skarn, Rasio
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi
Depositing User: A.Md Eko Suprapti
Date Deposited: 01 Aug 2025 02:21
Last Modified: 01 Aug 2025 02:21
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43360

Actions (login required)

View Item View Item